Kontribusi Mahasiswa PPL Prodi PAI UMM Kel. 11 Dalam Pembelajaran Daring Berbasis E-Learning di MA Muhammadiyah 1 Plus Malang

Malang l Detikkasus.com – Tujuh mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Lab Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 11, membantu mensukseskan dan memperlancar proses pembelajaran di MA Muhammadiyah 1 Plus Malang yaitu salah satu Madrasah Aliyah Swasta Unggulan di kota Malang, dengan menggunakan E-Learning.

Adapun masing-masing dari mereka mendapatkan tugas untuk memegang satu mata pelajaran, diantaranya Fiqih (XI IPA/IPS), Qur’an Hadits (XI IPA/IPS) dan SKI (XI IPA/IPS/BHS).

Bukan hanya itu, Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer ini akan sangat membantu siswa selama proses pembelajaran.

Baca Juga:  PMM UMM 41 Berinovasi Mengolah Buah Salak Menjadi Selai Salak

MA Muhammadiyah 1 Plus Malang sendiri juga sudah akrab dengan E-Learning ini selama pandemi berlangsung. E-Learning tersebut berisi beberapa ikon pembelajaran yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru, diantaranya yaitu Forum Madrasah, Timeline Kelas, Video Converence, Standar Kompetensi (KI/KD), Kriteria Ketuntasan Minimal, Rencana Pembelajaran, Bahan Ajar, Data Siswa Tergabung, Absensi Kelas, Jurnal Guru, Computer Based Test (CBT), Penilaian Pengetahuan dan Hapus Kelas.

Baca Juga:  Sejarah HPN atau Hari PWI

Penggunaan E-Learning juga dapat memberikan manfaat seperti untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat meningkatkan daya serap siswa atas materi yang diajarkan.

Meningkatkan partisipasi aktif dari siswa. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

E-Learning lebih mudah diserap, karena dilengkapi fasilitas multimedia seperti gambar, teks, animasi, suara, video. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiens, dapat diakses bisa dimana/kapan saja.

Baca Juga:  Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD )

Tentunya jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan. Dan juga tersedia 24 jam/hari–7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test. (Tim Kl. 11)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *