Detik Kasus.com| Pekanbaru-Riau
Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan dibeberapa titik di Provinsi Riau sudah berada pada tingkat yang sangat membahayakan bagi kesehatan masyarakat, untuk penanggulangan tersebut, petinggi pusat diantaranya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Pusat, Letjen Doni Monardo turun ke Provinsi Riau untuk mencari solusi terhadap persoalan tersebut, sehingga bencana asap ini bisa segera berakhir.
Sementara itu Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto usai menghadiri rapat tertutup penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dilaksanakan di Balai Serindit, Gedung Daerah, Pekanbaru, Sabtu (14/9) menyatakan semoga bencana ini segera berakhir sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas seperti biasanya.
Hadir juga pada kesempatan tersebut Kapolres Kampar ,Andri Ananta Yudhistira, Dandim 0313 KPR Aidil Amin.
Ditambahkan Catur, sesuai dengan arahan Kepala BNPB Pusat, Bupati diharapkan mengambil langkah-langkah dan upaya kongkrit dalam rangka penanganan penanggulangan karlahut dan nantinya akan disingkronkan dengan program prioritas dalam penanganan karlahut ini dan untuk di Kabupaten Kampar sendiri sudah tidak ada lagi titik api yang ada hanya 4 titik asap.
Pada kesempatan tersebut, Catur juga menghimbau kepada pelaku usaha yang bergerak dibidang perkebunan untuk betul-betul menjaga lahannya agar terhindar dari bencana kebakaran, karena sesungguhnya, dampak dari kebakaran tersubut sangat merugikan masyarakat.
“Saya menghimbau kepada seluruh dunia usaha di Kabupaten Kampar yang bergerak dibidang perkebunan agar benar-benar menjaga sehingga tidak adalagi kebakaran hutan dan lahan karena seperti yang kita lihat, dampak dari bencana ini sangat merugikan kita dan juga berdampak negatif pada perekonomian serta kesehatan masyarakat khusunya yang berdosmisili di wilayah kabupaten kampar”harap Catur.
Sementara itu kepala BNPB Pusat Letjen Doni Monardo dalam arahannya meminta kepada seluruh elemen, khususnya pejabat-pejabat daerah mulai dari Bupati, Walikota, Camat, Lurah, hingga RT-RW, turut membantu untuk bersinergi melakukan upaya pengendalian karhutla.
“Kita tidak ingin kehabisan tenaga, energi, uang, biaya dan sebagainya hanya karena penanganan belum optimal, sekali lagi saya berharap Bupati, Wali Kota, Camat, lurah lebih peduli,” ujar Doni.
Sementara itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di wilayah yang terdampak karhutla, dan juga akan mengirim tambahan pesawat CN-295 dan Hercules untuk kembali membuat hujan buatan dengan skala yang lebih besar.(Pajar saragih).