Detikkasus.com | Pamekasan – Komunitas Watowwah Ajem Pamekasan menggelar aksi penggalangan dana untuk membantu Abd Salim, korban Pemblokiran Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh BPJS Kesehatan yang saat ini sedang membutuhkan biaya untuk operasi sebesar 35 juta rupiah. Aksi tersebut dilakukan sejak 19 September 2019 pagi tadi hingga 23 Oktober 2019.
komunitas anak Rantau Madura yang ada di Bali,jakrta,kalimantan bahkan di Luar Negeri : Malaysia dan Arab,Lakukan aksi Solidaritas korban pemblokiran KIS secara merata wilayah indonesia.
“Koordinator Forum anak Rantau Madura Moh sahit menuturkan Melalui watshap nya ke ketua watuwah ajem, Bahwa Penggalangan dana ini Merupakan tamparan keras kepada pemerintah daeran maupun pusat,agar kedepannya tidak sewenang wenang saat Memblokir BPjS, semestinya sebelum pemblokiran harus dilakukan Sosiaslisa,ferivikasi bahkan Validasi ter lebih dahulu”,sesalnya.
Sementara komunitas watuwwah ajem terus akan melakukan penggalangan dana,agar pemerintah bisa buka mata hatinya,dan pemblokiran tidak sepihak dan di atas dibawah meja.
aksi ini terus akan kami lakukan dan kami galakkan
sebelum ada kejelasan akan di tanggung oleh Pemerintah provensi jawatimir ataupun pemerintah pusat.
Bagi orang miskin yang tak punya BPJS sudah ada wilayahnya masing2.tapi yang harus mengeluarkan rekom ataupun ijinnya harus ada rekomindasi pemerintah daerah dan di tandatangani oleh bupati,sayangnya dari Dinkes dan Dinsos bahkan BPJS kab pamekasan saling lempar tanggung jawab
untuk memberikan rekomindasi(keterangan)tersebut, ungkap ketua watuwah ajem pada media detikkasus.
Lanjut kholis (ketua watuwah ajem) sementara dari dinas sosial dan dinkes pamekasan mempersulit pengurusannya sampek adu cekcok,bahkan kami di pimpong lagi ke kantor BPJS
alasannya karna ini merupakan kewenangannya BPJS
“kami tidak asal ngomong, Pelayanan buruk dan saling lempar tanggung jawab ini lengkap rekamannya”, kalupun ada org Bupati yang tidak terima saya tantang monggo karena data dan bukti rekamannya ada di saya,ungkap kholis dengan muka geram.
sampai jam 21 00 wib.jumat malam sabtu (20/09/2019) pasien masih tercatat sebagai pasien umum, adapun dana yang tetkumpul saat ini mencapai total Rp 4.500.000
dan kalopun ada upaya dari pemerintah daera kab pemekasan,hanyalah sifatnya memberikan rekomindasi bukan Bantuan dan program pemkab pamekasan,tuturnya
Penggalangan dana dilakukan di area Monumen Arek Lancor Pamekasan dengan menempatkan kotak kardus di tengah jalan di sejumlah titik. Sejumlah kotak bertuliskan, “Aksi Kemanusiaan Untuk Biaya Pengobatan Pasien Tidak Mampu yang BPJS-nya Diblokir”,sementara pasien masih terlantar di RS.Dr soetomo surabaya.
Ketua DPD Pemuda LIRA Kabupaten Pamekasan Ach Yanto, sangat menyanyangkan ketika Mobil ber Plat Mirah brending batik yang bertuliskan pamekesan Hebat saat melintas di lokasi seakan akan cuek untuk mengulurkan bantuannya saat penggalangan dana yang sedang di lakaukan oleh komunitas watuwah ajem di sebelah timur monomen areklancor.
“saya melihat dan saya sangat menyayangkan Mobil Berplat mirah branding Batik saat melintas ,seakan akan cuek untuk mengulurkan bantuannya, Justru malah sebalik nya pengendara roda dua yang profesinya hanya sebagai tukang seles,malah lebih peduli dan tinggi rasa kemanusiaannya untuk memberikan bantuan kepada korban pemblokiran KIS oleh BPJS yang saat ini masih terbaring dan menderita sakit di rumah sakit Dr, soetomo surabaya.pungkasnya
(kabiro Detikkasus)
zaini wer wer