Gresik l Detikkasus.com -“Jer Basuki Mawa Beya” peribahasa ini mengartikan kesuksesan itu membutuhkan biaya.
Sedangkan, secara mendalam “beya” yang berarti biaya, dana, dan atau harga tidak selalu diartikan dalam hal materi atau uang.
Secara luas, “beya” menunjukkan adanya sebuah pengorbanan.
Komite SMAN 1 Wringinanom mengundang orang tua kelas X, XI, XII untuk berdiskusi dan bermusyawarah menghasilkan kata sepakat terkait Sumbangan Partisipasi Masyarakat (SPM), guna meningkatkan mutu pendidikan skala prioritas terutama, bidang sarana prasarana sekolah, bertempat di aula gedung sekolah setempat, Senin, 18 Oktober 2021.
Komite sekolah merupakan lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua atau wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat, yang peduli pendidikan, sebagaimana diatur dengan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016.
Momen diawali sambutan dari perwakilan komite dari tokoh masyarakat Supriono, pihaknya menyampaikan kalau maksud dan tujuan digelarnya rapat ini untuk berunding bersama agar tidak terjadi miskomunikasi antara sekolah dan wali murid.
“Maksud dan tujuan panjenengan dihadirkan di sini tujuannya diajak berunding tentang kemajuan anak-anak kita, termasuk juga kemajuan sekolah yang gunakan untuk kegiatan belajar-mengajar,” ujar Supriono.
Karena sarana dan prasarana di sekolah SMA ini masih kurang memadai, wali murid diajak berembug tentang sumbangan dana investasi (pavingisasi) yang ada di belakang gedung sekolah, karena halaman tersebut sering digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa.
Sebab, status tanah halaman sekolah tersebut labil dan berlempung, di musim penghujan, tanah tersebut identik dengan becek, maka aktivitas kegiatan ekstrakurikuler akan terhambat.
Perwakilan komite dari wali murid, Marso juga menyampaikan, kalau penggalangan dana ini untuk sarana dan prasarana sekolah demi menunjang kegiatan belajar mengajar murid.
“Partisipasi sumbangan dana investasi ini, nantinya yang menikmati juga anak-anak kita sendiri,” tandasnya.
Sedangkan dana yang di butuhkan untuk 2600 meter persegi halaman yang belum di paving sekitar 330 juta.
Yang akan dipikul oleh 382 wali murid di kurangi 133 wali murid dari jalur afirmasi.
Kepada awak media Jejak Kasus, Ketua Komite Sekolah Haji Tohurin menegaskan, untuk sumbangan dana investasi ini sifatnya fleksibel alias tidak menekan dan memberatkan wali murid.
“Dibutuhkan sekitar Rp330 juta untuk halaman seluas 2600 M2, tapi ini sifatnya fleksibel tidak ada tekanan, bagi wali murid yang tidak mampu bayar dan ada Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa, kita akan bebaskan,” ujarnya.
Lebih lanjut selaku ketua, Haji Tohurin mengatakan, di forum ini kita juga sampaikan peningkatan dan pembinaan siswa berprestasi, dan pembiayaan program/kegiatan lain terkait peningkatan mutu sekolah ataupun pendidikan di SMAN 1 Wringinanom, bisa menjadikan contoh sekolah yang terbaik.
Besarannya cuman Rp65 ribu perbulan.
Untuk rincian dan peruntukannya nanti akan kita sampaikan dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).
“Toh dana tersebut untuk kemajuan anak-anak kita, demi mencetak generasi muda yang berdaya saing tinggi, tangguh, berkarakter, kreatif, dan mandiri,” pungkas Haji Tohurin.
Di Momen akhir rapat tersebut diberikan kesempatan untuk sesi tanya jawab antara komite sekolah dan wali murid, apa yang masih menjadikan beban atau fikiran di hasil rapat bisa diungkapkan semua. (Skr Timsus sembilan)