Propinsi Jawa Timur, detikkasus.com – Komisi C DPRD Ponorogo kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) bangunan insfrastruktur plengsengan (talud) yang diduga pembangunannya asal-asalan, Selasa (5/12/2017). Para wakil rakyat ini, marah-marah saat melihat proyek bangunan talud yang tidak sesuai dengan bestek dan kualitasnya sangat jelek. Hal itu terjadi setelah mengetahui bangunan talud dari batu itu mudah lepas karena adonan semen tidak sesuai standar.
Seperti bangunan plengsengan (talud) di Desa Pengkol Kecamatan Kauman ini, bangunan baru selesai dua bulan sudah ambrol. Plengsengan yang menggunakan dana APBD sebesar Rp. 200 juta itu tidak kuat menahan guyuran air hujan, ditambah datangnya banjir beberapa hari yang lalu.
Moh. Irchamni selaku Ketua Komisi C DPRD Ponorogo saat sidak dilokasi mengungkapkan, ambrolnya bangunan plengsengan (talud) di desa Pengkol Kecamatan Kauman karena tidak kuat menahan hujan, bukan karena banjir. Dari hasil sidak yang kami lakukan, maka dipastikan program bangunan talud ini tidak termasuk bencana.
“Saya melihat bangunan plengsengan dekat Jembatan Pengkol ini tidak sesuai dengan rencana, tidak sesuai dengan bestek. Sehingga bangunan talud ini masih jadi tanggung jawab rekanan untuk diperbaiki,” tegas Irchamni.
Dia juga meminta, rekanan yang mengerjakan bangunan talud ini harus membangun kembali sesuai dengan bestek, sesuai dengan apa yang tertuang didalam kontrak kerja antara Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Ponorogo dengan rekanan yang memenangkan tender. “Ambrolnya talud ini bukan karena bencana. Rusaknya talud ini sebelum adanya banjir, terkena hujan. Saksinya masyarakat,” tambah Irchamni.
Senada diungkapkan Sugeng salah satu warga Desa Pengkol mengatakan, rusaknya bangunan talud karena hujan, bukan karena banjir. Karena dua bulan yang lalu proyek plengsengan itu sudah selesai.
“Niki antawise tesih kaleh bulan, sakderenge banjir mantun, terus diparinge cenuk-cenukan terus kengen udan terus ambrol,” kata Sugeng warga setempat dengan logat jawanya. Sugeng juga menambahkan, pembangunan talud ini ambrulnya pas hujan, jadi belum ada banjir. Setelah ambrol ketambahan banjir, tambah hilang bangunan taludnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ponorogo Jamus Kunto saat dihubungi lewat hand phone mengatakan, saat ini masih dikerjakan oleh rekanan. “Itu terlihat masih ada molennya disana. Jadi masih proses pengerjaan, pasangan masih basah terus terkena banjir,” tukasnya. (CHOLIS/ANANG).