Detikkasus.com |Kediri
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos, mengaku prihatin dan miris mengetahui adanya beberapa pertanyaan pada ujian PAS (Penilaian Akhir Semester) tingkat Madrasah Aliyah (MA) di wilayah kerja Kediri Utara yang dimasukkan soal terkait Khilafah.
Politisi Partai NasDem yang membidangi pendidikan ini meminta kepada Kementerian Agama untuk mengusut tuntas, serta mempertanggungjawabkan pembuatan soal yang seoalah-olah membenarkan ajaran Khilafah di Indonesia.
“Guru seharusnya faham dengan ajaran Khilafah itu diperbolehkan atau tidak. Khilafah itu jelas ditolak di negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Bahkan, organisasi pengusung Khilafah, yaitu Hizbut Tahrir juga ditolak oleh 20 negara lebih, termasuk Indonesia juga menolak Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),” kata Khusnul Arif.
Anehnya, lanjut beliau, pada materi ujian mata pelajaran Fiqih di lingkungan MA, negeri maupun swasta di Kediri kok malah ada soal terkait Khilafah. Sehingga kompetensi guru pembuat soal tersebut patut diragukan.
“Kami meminta kepada Kepala Kemenag Kabupaten Kediri untuk mencabut, dan mengganti, serta menggelar ujian ulang pada mata pelajaran Fiqih yang sebagian materinya tentang Khilafah tersebut,” tandas pria murah senyum ini.
Khusnul Arif juga menjelaskan, dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2017, tentang perubahan atas PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru dijelaskan, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
“Peran pendidik itu sangat penting dalam membentuk karakter anak. Maka dari itu mereka harus faham tentang hal yang benar atau salah. Mereka harus mendidik siswa dengan benar dan berhati-hati. Kalau tidak, ya jangan disalahkan apabila nantinya akan muncul banyak aliran radikal di Indonesia,” tuturnya.
Seperti diketahui, materi soal terkait Khilafah pada mata pelajaran Fiqih untuk kelas XII, program study IPA, IPS, Bahasa, dan Agama tersebut juga sempat membuat kaget beberapa siswa dan guru, yang melaksanakan ujian PAS, pada Rabu, 4 Desember 2019.
Munculnya beberapa soal yang seolah-olah membenarkan ajaran Khilafah itu akhirnya menjadi viral di sosial media, dan menjadi bahan pertanyaan masyarakat luas.
Bahkan Ketua PC NU Kabupaten Kediri, KH. Muhammad Ma’mun Machfud mengaku kaget dan heran, kenapa Kemenag Kabupaten Kediri sampai kecolongan ada soal ujian seperti itu.
Gus Ma’mun mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kepala Kemenag Kabupaten Kediri untuk mencari siapa yang membuat pertanyaan dengan memasukkan soal Khilafah tersebut. (Jay)