Ketum SPRI Himbau Wartawan Tidak Layani Pengamat Oportunis di Tengah Pandemi Covid-19

Minggu, 12 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com l Jakarta

Kegelisahan masyarakat di berbagai daerah pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Segala daya guna pemerintah dan masyarakat Indonesia melawan virus mulai ini terus dilakukan dengan beragam cara. Semua pihak yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab ikut bertanggung jawab Covid-19 membuat masif bermunculan di mana-mana.

Dari artis, pengusaha, politisi, hingga warga biasa di tingkat Rukun Tetangga (RT) pun terjun langsung ke lapangan menggalang dana dan menyalurkan bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para dokter dan petugas medis. Semua orang sibuk mencari cara memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 ini.

Di tengah-tengah pemerintah dan masyarakat yang serius mengatasi masalah ini, ironisnya jumlah pengamat dan elit politik justeru sibuk mencari-cari kesalahan pemerintah dengan tanggapannya yang malah menuai kontroversi. Simbol-simbol negara terus dikritik dan diserang habis-habisan oleh para politisi dan pengamat oportunis menggunakan dana darurat ini untuk menyerang kewibawaan pemerintah.

Baca Juga:  PPKM Mikro Direvisi, Ganip Warsito: Pembatasan Dilakukan untuk Kendalikan Penyebaran Covid-19

Menyikapi hal itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Republik Indonesia Oleh karena itu Mandagi ingatkan kepada seluruh wartawan dan media agar tidak ikut terseret dalam kebutuhan politik kelompok tertentu yang menggunakan media untuk memerangi kewibawaan pemerintah di kepanikan pemerintah terkait wabah covid-19 ini.

“Peran pers sangat jelas sebagai alat kontrol sosial, sehingga memberi ruang kritik tanpa solusi di tengah krisis seperti ini sama saja dengan pers untuk alat politikus dan pengamat oportunis untuk menyerang pemerintah,” tegas Mandagi dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi, Sabtu (11) / 04/2020).

Di tengah krisis global ini, Mandagi mengatakan, orang harus mampu mengendalikan isu di masyakarat agar pemerintah tidak diganggu konsentrasinya dengan isu lain yang kontra produktif.

“Kalau ada pengamat atau politisi yang mau mengkritik pemerintah menyetujui tetapi tanyakan dulu apa sumbangsih dia menentang penanganan covid-19 ini, baru kemudian korek informasi dan solusi yang bisa membantu pemerintah mengatasi masalah,” ucap Mandagi seraya tolong agar tidak diperbincangkan dengan politisi atau pengamat yang hanya bisa mengkritik tetapi tidak mampu membuktikan itu mau membantu atau menyumbang sembako buat anggota yang kurang mampu dan APD untuk para dokter dan petugas medis.

Baca Juga:  bersinergi Dengan Pecalang amankan Upacara Pengabenan Warga

Mandagi yang juga menerbitkan Dewan Pers Indonesia hasil Kongres Pers Indonesia 2019, menambahkan, pers Indonesia harus lebih memperdebatkan, cermat, dan hati-hati dalam menjalankan tugas jurnalistik di lapangan yang sedang diterbitkannya telegram 19 bakal dipidana.

Menurutnya, agar tidak bersinggungan dengan isi telegram Kapolri ini, media dan berita harus lebih teliti dalam memilih sumber nara dan menyaring informasi.

“Kritik di tengah krisis tidak perlu warga negara, jadi media yang diperlukan lebih fokus dan intens mengangkat informasi tentang gerakan masyarakat yang sibuk menggalang dana bantuan sosial untuk pengadaan APD dan pembagian sembako, serta isu-isu positif lain yang dapat dikembangkan dengan optimisme warga dalam menghadapi bencana covid-19 ini, “terangnya.

Baca Juga:  Setelah Anggaran Lem Aibon Viral, Ini yang Dilakukan Dinas Pendidikan DKI

Lebih lanjut merespons, warga saat ini sangat membutuhkan informasi mengenai harga dan meminta stok sembako dan bumbu dapur di pasar-pasar tradisional dan modern, yang sangat jarang diliput media mainstream atau media besar. Selain itu, faktor keamanan diri dalam penerbitan jurnalistik di tengah ancaman virus covid-19 diabaikan.

“Keamanan diri lebih penting dari apapun, agar jangan sampai terjadi berita seharga nyawa jika sudah terjangkit covid-19,” imbuhnya.

Di akhir siaran persnya, Mandagi mengundang seluruh insan persinggahan penyaluran bantuan yang dibutuhkan dari anggaran pemerintah baik pusat maun daerah. **

Cahyo l pria sakti Jejakkasus tv Jakarta melaporkan

Berita Terkait

Kunjungan Kapal Selam B-588 Ufa, TNI AL: Ingat Sejarah Pembangunan Armada Laut RI 
Polsek Banda Sakti, Gelar Patroli Ciptakan Keamanan Dan Antisipasi Guan-Tib-Mas
Dugaan Satu Unit Mobil Avanza Warna Hitam, Sulapkan Minyak Jenis Pertalite Saat Pengisian BBM Di Galon SPBU Alur Dua Timbang Langsa.
Terkait Diduga Proyek Pekerjaan Pengerasan Badan Jalan Kampong Desa Kaloy Pulau 3, Menuju Pantai Rekreasi
Polda Aceh, Dukung Peningkatan Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser.
PJU Polda Aceh, Hadiri Forum Belajar Bersama Secara Virtual, Dalam Rangka Rekrutmen Bakom-Sus Polri
Polda Metro Jaya, Berhasil Gagalkan Peredaran 207 Kg Sabu Dan 90.000 Butir Ekstasi Jaringan Internasional
Proyek Tembok Penahan Tanah TPT Di Kampung Cayur RT 04/01 Desa Rancailat Diduga Jadi Ajang Korupsi Dan Abaikan UU KIP
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 07:01 WIB

Kunjungan Kapal Selam B-588 Ufa, TNI AL: Ingat Sejarah Pembangunan Armada Laut RI 

Kamis, 7 November 2024 - 07:00 WIB

Polsek Banda Sakti, Gelar Patroli Ciptakan Keamanan Dan Antisipasi Guan-Tib-Mas

Kamis, 7 November 2024 - 07:00 WIB

Dugaan Satu Unit Mobil Avanza Warna Hitam, Sulapkan Minyak Jenis Pertalite Saat Pengisian BBM Di Galon SPBU Alur Dua Timbang Langsa.

Kamis, 7 November 2024 - 06:59 WIB

Terkait Diduga Proyek Pekerjaan Pengerasan Badan Jalan Kampong Desa Kaloy Pulau 3, Menuju Pantai Rekreasi

Kamis, 7 November 2024 - 06:57 WIB

PJU Polda Aceh, Hadiri Forum Belajar Bersama Secara Virtual, Dalam Rangka Rekrutmen Bakom-Sus Polri

Berita Terbaru

Politik dan pemerintahan

Belasan Pengurus DPC Demokrat Tanjab Barat Mengundurkan Diri

Kamis, 7 Nov 2024 - 12:57 WIB