BOJONEGORO | Detikkasus.com – Rencana Pemkab Bojonegoro mendaftarkan ketua RT dan RW menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan bertujuan melindungi risiko dalam pelaksanaan tugas. Karena ketua RT dan RW berperan penting dalam pelayanan masyarakat.
Menurut Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro, Edi Sasono, program ini adalah untuk melindungi risiko bagi ketua RT dan RW melalui jaminan sosial ketenagakerjaan. Diantaranya ketika ada kecelakaan kerja. “Jika terjadi kecelakaan kerja akan mendapatkan biaya perawatan tidak terhingga sesuai dengan ketentuan medis,” tutunya saat acara Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa untuk Ketua RT dan RW di Pendopo Pemkab Bojonegoro, Jumat (9/8/2024).
Kegiatan pembinaan yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) pada hari kelima ini diikuti oleh para ketua RT dan RW di wilayah Kecamatan Kedungadem, Baureno, dan Ngasem.
Dalam sosialisasi BPJS Ketenagakerjaa ini, Edi menjelaskan, jika sampai tidak mampu bekerja, maka akan mendapatkan santunan sebesar Rp 2 juta perbulan dalam tahun pertama. Kalau sampai belum mampu lagi akan mendapat santunan sebesar Rp 1 juta perbulan di tahun kedua. “Tapi kalau bisa jangan ya pak bu, tetap berhati-hati,” jelas Edi.
Lebih lanjut, Edi menuturkan, pemegang kartu BPJS Ketenagakerjaa juga mendapatkan jaminan 2 anak yang dibiayai hingga perguruan tinggi. Apabila ada ketua RT atau RW yang meninggal dunia akan mendapat uang duka sebesar Rp 42 juta.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Hanafi, menuturkan bahwa menjadi ketua RT dan RW harus didasari dengan keikhlasan hati. Menurut dia, jika bekerja dalam melayani masyarakat harus ikhlas membantu, melayani dan memudahkan urusannya.
“Seperti yang kita tahu kalau kita memudahkan maupun membantu urusan orang terutama yang kesulitan maka Allah akan mudahkan juga urusan kita di dunia maupun di akhirat,” kata Hanafi.
Ia berpesan agar para ketua RT dan RW ikhlas dalam melayani masyarakat. “Selamat bertugas bapak dan ibu dengan dasar membantu, melayani memudahkan urusan orang lain. Nanti akan dibalas kalau bukan langsung ke bapak ibu bisa jadi juga ke anak-anaknya,” tambahnya.
(Andri)