PRINGSEWU, Detikkasus.com – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Pringsewu, Bennur DM mendapati kasus dijualnya harga bahan pangan di atas harga pasaran oleh E-Warong memberikan statement keras agar program E-Warong dihapuskan, Sabtu (21/08/2021).
Menurut Bennur DM, terbatasnya lokasi pembelian bahan pangan untuk KPM membuat penjual e-warong bisa menjual harga di atas harga pasaran. Dia pun mengaku telah beberapa kali mendapati kasus harga pangan di e-warong yang lebih mahal salah satunya di E-Warong pekon Tulung Agung kecamatan Gadingrejo.
Salah satu temuan itu diungkapkan oleh Bennur DM di E-Warong tersebut, berupa beras 15 Kg, telur 10 biji, buah apel 3 biji, Kacang hijau 1/2 kg yang diberikan ke warga penerima terdapat selisih harga yang tinggi dibandingkan dengan harga pasar.
Ketika E-Warong ditanyai alasan tingginya harga paket sembako tersebut, E-Warong mengaku harga dari pemasok sudah tinggi.
Dia menilai masyarakat miskin dipaksa untuk membeli sembako dengan harga yang lebih mahal lewat mekanisme yang diterapkan saat ini. Oleh karena itu, dia meminta kepada Kementerian Sosial untuk menghapus E-Warong.
“Orang miskin membeli lebih mahal di E-Warong,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pekon Tulung Agung kecamatan Gadingrejo mengeluhkan adanya selisih harga yang lebih tinggi dari harga pasar.
Sumiyati salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM) meminta agar secepatnya ada tindaklanjut dari pihak terkait atas persoalan penyaluran BPNT.
“Kami selama ini merasa dibohongi karena harga paket sembako yang kami terima lebih mahal dari harga pasar, kami tahu harga pasar karena setiap hari kami membeli kebutuhan kebutuhan untuk keluarga”, ujarnya. (Iyan)