Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia, Masih Saja Soroti Pemborosan Dana Desa

Bagi Pihak Para Perangkat Desa, Di Wilayah Kabupaten Aceh Timur, Yang Disinyalir Menjadi Ajang Bisnis Besar, Dugaan Dilakukan Para Mafia Bisnis Buku.

Aceh |Detikkasus.com -Ketua dewan pimpinan cabang (DPC) lembaga swadaya masyarakat (LSM) laskar anti korupsi indonesia (LAKI) kabupaten aceh timur, “Saiful Anwar”. Terus masih saja, menyoroti dan juga mengecam. Tentang penggunaan dana desa, yang di nilai tidak tepat sasaran serta selalu melakukan pemborosan dana desa (DD). Untuk buku bacaan, tanpa adanya bermanfaat.

Bagi pihak para perangkat desa, di wilayah kabupaten aceh timur. Yang disinyalir menjadi ajang bisnis besar, dugaan dilakukan para mafia bisnis buku tersebut. Iya menyoroti, pengadaan buku bacaan di sejumlah desa. Yang dilakukan secara rutin setiap tahun, dengan judul yang terus berganti.

Baca Juga:  Jajaran Kodam I/BB Ringkus Pengedar Narkoba, Bersenjata Api Rakitan Di Serdang Bedagai

Menurutnya, “Saiful Anwar”. Pembelian buku tersebut, tidak memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat desa. Iya menyebutkan, praktik itu sebagai bentuk pemborosan anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur atau kebutuhan prioritas lainnya.

“Setiap tahun anggaran desa digunakan untuk membeli buku bacaan yang tidak jelas siapa pembacanya dan di mana disimpan. Ini bentuk pemborosan yang berulang,” kata “Saiful Anwar”. Saat ditemui wartawan, minggu 6/4/2025.

“Saiful Anwar” juga mengaku, heran karena sejumlah laporan dugaan penyimpangan dana desa. Termasuk pengadaan buku ini, belum ditindak lanjuti proses secara hukum. Oleh pihak aparat penegak hukum (APH) daerah kabupaten aceh timur, iya. Bahkan menduga, adanya keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) dalam pembiaran kasus tersebut.

“Sudah banyak laporan kami sampaikan, tetapi belum ada satu pun yang diproses. Kami menduga ada pihak-pihak yang ikut bermain,” ujarnya.

Baca Juga:  Meminimalisir Niat Pelaku Kejahatan Dengan Melaksanakan Kring Serse

Berdasarkan hasil investigasi (LAKI) Laskar Anti Korupsi Indonesia, sebagai berikut adalah daftar harga buku. Yang dibeli di beberapa desa : – Buku Baca Tulis : Rp.80.000,  – Buku Cut Nyak Dien : Rp.240.000,  – Buku Sultan Iskandar Muda : Rp.184.000, – Buku Tgk. Umar : Rp.290.000, – Buku Budidaya Jagung : Rp.265.000, – Buku Budidaya Kangkung : Rp.390.000, – Buku Budidaya Ternak Burung Puyuh : Rp.170.000, – Buku Anak (Aku Bisa): Rp.10.500, – Buku Budidaya Jeruk Nipis: Rp.200.000, – Buku Menulis Super Cepat: Rp.60.000, – Buku Membaca Super Cepat: Rp.60.000, – Buku Menghitung Super Cepat: Rp.75.000, – Buku Persiapan Masuk SD: Rp.100.000.

Total nilai dari 13 judul buku ini, mencapai Rp.2.154.500 per/desa. Jika di kalikan saja, dengan jumlah dalam per/desanya. Yang mengadakan pembelian serupa setiap tahunnya, berapa sudah nilai dana anggarannya bisa sangat besar.

Baca Juga:  Patroli Kegiatan Rutin Polsek Busungbiu Pada Malam Hari untuk Mencegah Gangguan Kamtibmas

“Ini menjelaskan kenapa banyak desa tidak mengalami kemajuan. Anggaran habis untuk hal-hal seremonial yang minim dampak. Belum termasuk biaya bimtek dan pelatihan perangkat desa,” kata Saiful.

Iya pun juga, mendesak pihak komisi pemberantasan korupsi (KPK). Untuk turun langsung ke daerah kabupaten aceh timur provinsi aceh, guna dapat langsung menyelidiki pengelolaan dana desa yang dinilai sarat penyimpangan juga menjadi sarang korupsi.

“Aceh timur, tidak dalam keadaan baik-baik saja. Kami berharap KPK segera turun dan melihat langsung kondisi ini,” pungkasnya.

(Pasukan Ghoib/Team LAKI Aceh Timur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *