Kerusakan infrastruktur Di SP-1 Masyarakat Nyaris Terisolir.

Detikkasus.com | Sekadau – Kalbar-, Hancurnya infrastruktur di Satuan Pemukiman 1 Desa Nanga Menterap kecamatan Sekadau Hilir, sampai juga kepada anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Tanto Yakobus, politisi Demokerat komisu IV turun ke lokasi pada 23/6,di dampingi tokoh masyarakat Paulus Subarno.

Ada beberapa keluhan yang di sampaikan oleh warga yang di wakili oleh Suparto, ia meminta agar jalan poros yang menjadi akses satu-satunya warga Trans untuk keluar ke kota kabupaten hancur lebur. Sehinga selama ini akses jalan nyaris putus.

“Untuk itu kami minta agar jalan yang di buat tahun 90 an ini segera di betulkan, paling tidak di timbunlah dulu agar motor bisa lewat. Kalau musim hujan kami tidak bisa keluar. Padahal, kalau di hitung jarak ke kota kabupaten hanya 14 kilometer saja. Tapi, kenapa kami terasa termarjinalkan, “kata  Parto.

Baca Juga:  Camat Babat Evaluasi Program saat Konferensi Dinas di Datinawong | Detik Kasus Pantura.

Ia berharap kunjungan salah seorang anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat membawa angin segar bagi warga SP I desa Nanga Menterap ini.

“Kami tidak minta apa-apa asal kalan kami si perhatikan sudah cukup. Karna, jalan ini hanya satu-satunya akses bagi kami untuk angkutan bahan-bahan hasil bumi dan sembako dari kota Sekadau,” pintanya.

Permintaan warga tersebut langsung di respon oleh Tanto, ia berjanji untuk sementara dirinya akan mengandeng pihak swasta untuk mengatasi kesulitan transportasi warga di sini. Sebagai anggota DPRD dirinya merasa tersentuh hatinya untuk membantu kesulitan warga.

“Saya akan coba bantu agar jalan tersebut biaa di timbun mengunakan matrial batu, supaya arus transporstasi warga di sini sedikit lancar,” kata Tanto.

Baca Juga:  Untuk Meningkatkan Disiplin Siswa Siswi Bhabinkamtibmas Penyabangan Memberikan Pelatihan PBB

Untuk jangka panjangnya lanjut dia, bahwa jalan-jalan warga yang berada di pemukiman transmigrasi memang mengalami masalah kerusakan. Bukan hanya di sini tapi di tempat-tempat lain juga sama.

Sebab, jalan tersebut belum di serahkan oleh kementrian transmigrasi kepada pemerintah, baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah di kabupaten. Jadi, anggaran APBD Pemprov san APBD pemkab tidak bisa di alokasi untuk perbaikan jalan-jalan yang statusnya masih jalan Transmigrasi.

“Ini menjadi bahan saya untuk menbuat laporan kepada gubernur dan rekan-rekan anggota DPRD Provinsi yang khusus menanggani jalan-jalan bagi warga yang tingal di SP, ” ucapnya.

Di tempat yang sama Paulus Subarno tokoh masyarakat yang juga hadir pada saat dialog dengan warga SPI akan membantu kesulitan warga SP I. Dari perjalan memakan waktu 1.5 jam ini saya mencatat ada 6 titik jalan hancur, nah ini yang masyarakat SP-1minta di timbun agar bisa dilalui,ujarnya saat ditemui Detik kasus.

Baca Juga:  Masyarakat inginkan penegakan hukum atas robohnya puskesmas Belitang

“Memang kalau saya lihat jalan ini memang sudah sangat parah.Jadi, Sebagai seorang tokoh saya akan bantu dengan cara saya dan pak Tanto Yakobus  juga memberi dukungan,ini akan kita eksekusi paling tidak sebelum pemilihan tanggal 27/6 sudah tuntas,”  katanya

Bantuaan ini kata dia, murni karena ada rasa kebersamaan antar sesama warga. Jadi, warga Transmigrasi sudah kita anggap keluarag. Jadi, apapun kesulitan warga Trans artinya kesulitan kami juga..pungkasnya.  /JP/DK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *