Detikkasus.com | Labuhanbatu – Sumut – Senin (31/05/2021) Sekitar Pukul 09:45 Wib inisial K S.Pd Kepala Sekolah SDN-40 Bilahhulu berada diDesa N.2, Kecamatan Bilahhulu Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera. Mengatakan “Siswa inisial AEO dapat bantuan jenis PIP, kalau perbuatan Operator SDN-40 memblokir WhatsAAp awak media karena adanya penyampaian informasi dari Dinas Pendidikan”.
Saat itu juga awak media menanyakan kepada K S.Pd, siapa nama lengkap oknum yang menyampaikan pemblokiran tersebut. Akan tetapi inisial K S.Pd sebagai kepala sekolah “Tidak mau membeberkannya. Entah karena informasi itu hanya sebatas alibinya saja, atau sebagai bentuk cuci tangan agar terhindar dari berbagai bentuk konfirmasi, hanya dirinyalah yang tau hal itu”.
AEO siswa kelas lll dibenarkan Kepala SDN 40 mendapat bantuan dari jenis Program Indonesia Pintar (PIP), sedangkan sasaran penerima bantuan dari keluarga kurang mampu. Akan tetapi dari hasil laporan yang diterima awak media bahwa inisial AEO yang duduk dikelas lll, terbilang dari keluarga yang mapan (Ortu Siswa Karyawan ditambah ekonominya lumayan bahagia).
Masih kondisi diruangan SDN 40 Bilahhulu, awak media menanyakan langkah apa yang sudah dilakukan K S.Pd Kepala Sekolah, setelah mengetahui kondisi ekonomi orang tua siswa AEO. Katanya “Belum ada yang bisa diperbuat K S.Pd selain hanya mendengar informasi, dan bisa jadi mungkin berharap masalah bisa selesai tanpa terlalu jauh menelusurinya”.
Ditempat terpisah sekira Pukul 11:45 Wib. Asrol Aziz Lubis S.E M.A.P PLT Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu mengatakan, “Sebaiknya, tadinya desak saja K S.Pd Kepala Sekolah itu, agar ketauan siapa yang memberi tau ke Operator melakukan pemblokiran WhatsAAp awak media. Mungkin itu hanya sebatas pengkaburan atau alasannya saja, demi mendapatkan posisi amannya saja”.
Kalau untuk memastikan siapa yang punya power menentukan penerima bantuan siswa sekolah dasar sederajat, coba cari tau info dari Desa/Kelurahan dan Dinas Sosial. Sebab yang tau persis keadaan ekonomi orang tua siswa-siswi adalah Desa/Kelurahan dan Dinas Sosial, yang pasti tujuan kita semua tentunya adalah yang terbaik. Ujar Asrol Aziz
Sekira Pukul 12:19 Wib awak media mengkonfirmasi inisial S Kepala Bidang, (Babid) Sekolah Dasar Sederajat Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, “Meskipun situs WhatsAAp sudah ceklis dua biru, pertanda informasi sudah dibaca. Akan tetapi beliau Kabid SD Sederajat sama sekali tidak berkenan memberikan layanan informasi”.
Menyikapi pemblokiran WhatsAAp yang dilakukan operator SDN-40 Bilahhulu, sangat tidak layak dilakukan oleh orang yang punya keinginan untuk maju dan bersih. Apa lagi jika yang melakukan pemblokiran itu adalah, orang terpelajar sebagai operator sekolah. “Operator sekolah adalah bagian dari wadah pendidikan, dan jangan kotori nama baik wadah pendidikan dari kecerobohan”. Ujar Erwin Siregar
Apa lagi setelah saya lihat bahwa Asrol Aziz Lubis Plt Dinas Pendidikan, punya komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dimulai dari tiga misi pelayanan sebagai berikut:
Pertama: (Meningkatkan kualitas layanan publik).
Kedua: (Meningkatkan etos kerja aparatur dalam pelayanan).
Ketiga: (Mewujudkan inovasi pelayanan prima).
Ketiga misi pelayanan tersebut insya Allah akan tercapai mutunya, setelah ada terlaksana bentuk visi pelayanan yang standar dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Bagaimana bisa terwujud pelayanan publik secara, transparan, cepat, profesional bahkan menjunjung tinggi peraturan yang berlaku. Jika operator sekolahnya malah baku hajar blokir layanan informasi”. Ujar Erwin Siregar
Mengingat edisi 26/05/2021 Inisial U Operator SDN 40 diDesa N.2, bukannya berkenan memberikan informasi ia malah memblokir situs WhatsAAp. “Padahal awak media Detikkasus hanya ingin suatu informasi, terkait inisial AEO kelas lll mendapat bantuan dari pemerintah, padahal AEO terbilang dari keluarga yang (Mapan/Banyak harta), orang tua AEO karyawan di PTPN III”.
“Apa mungkin zaman ini yang disebut zaman kebalik atau mata hati mereka memang betul kebalik, sehingga anak orang yang terbilang mapan dapat bantuan sedangkan anak orang miskin harta tidak dapatan”. Secara garis besa saya tidak iri kalau si AEO dapat bantuan, tapi. Dalam logika akal sehat berpikir, apa tidak lebih baik kalau bantuan itu diterima siswa yang kurang mampu. Ujar Nara sumber (J. Sianipar)