Keponakan Sekretaris Media Jejak Kasus JATENG & DIY,Jadi Korban Meninggal Dunia,Tragedi Kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor 

Detikkasus.Com l Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Satu diantara siswi SMPN 1Turi yang meninggal dunia pasca mengikuti kegiatan pramuka Susur Sungai Sempor di Sleman,Yogyakarta dan mengalami musibah

Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah ( Kelas VII,Usia 14 Tahun),yang ternyata masih keponakan Bapak Lilik (Jangkung)Sekretaris Media Jejak Kasus JATENG & DIY

Relawan atau tim SAR pada berdatangan dari Intansi,Organisasi dari berbagai penjuru,baik dari LPRD,TRC ,BPBD dan Puluhan lainnya

berupaya mengevakuasi siswa SMPN 1 Turi yang tenggelam dan kebawa arus sungai Sempor,Turi,Sleman,D.I Yogyakarta Jum’at 21/02/2020-Sabtu 22/02/2020Sampai Minggu 23/02/2020,Baru semua korban dapat dievakuasi semuanya

Dari jumlah korban meninggal dunia hari Jum’at 5 Orang,hari sabtu menjadi 7 Orang dan Hari minggu mencapai 10(Total 10 Peserta/Org di nyatakan meninggal dunia)

Kecelakaan tersebut terjadi pada saat 249 dari kelas VII sebanyak 124 Siswa dan dari kelas VIII sebanyak 125 Siswa SMPN 1 Turi,Sleman,D.I Yogyakarta,mengikuti kegiatan Pramuka Susur sungai di kali sempor

 

Siswa yang terkonfirmasi selamat ada 216 siswa,luka luka 23,meninggal dunia 10 peserta/Siswi

10 Siswi/Peserta meninggal dunia kejadian susur sungai yang di temukan adalah:Sovie Aulia(Kelas VIII,usia 15 tahun),Arisma Rahmawati(Kelas VII,usia13 tahun),Nur Azizah(Kelas VIII,usia 15 tahun),Lathifa Yulfa(Kelas VIII,usia 15 tahun),Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah(Kelas VII,usia 14 tahun),Uvieta Putri Larasati(kelas VII,usia 13tahun) dan Vanesa dida(Kelas VII,usia 13),Yasinta Bunga (Kelas VII,usia 13 tahun),Zahra Imelda(kelas VII,usia 12)dan Nadine Fadilah (Kelas VII,usia 12 tahun)

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY)tak akan tinggal diam,atas tragedi sungai sempor yang telah menewaskan 7 siswa,SMPN 1 Turi

Jum’at 21 Februari 2020,dimana ratusan siswa yang melakukan kegiatan pramuka susur sungai itu hanyut,Polisi akan mengusut kasus tersebut dan mengetahui siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas musibah tersebut

“Tentu akan kami lakukan pemeriksaan terkait tersebut dan siapa saja yang harus bertanggung jawab atas peristiwa itu”Ujar juru bicara Polda DIY,Komisaris Besar Yulianto,Sabtu 22/02/2020

Polisi akan mulai melakukan pemeriksaan secara bertahap,guna mendalami kasus tersebut,baik itu dimulai dari pemeriksaan aturan aturan dalam kegiatan pramuka yang dinilai beresiko itu

Mengingat kegiatan berbahaya itu dilakukan di musim penghujan,dengan mengambil lokasi di sungai yang merupakan anak kali bedog,salah satu sungai berhulu Gunung Merapi yang rawan banjir

“Kita juga akan dalami kegiatan beresiko itu,sehingga penyidik nantinya bisa menentukan pihak yang harus bertanggung jawab.Tandas Yulianto

Minggu,23 februari 2020 Pukul 05.30 Wib telah di temukan korban meninggal dunia kesembilan dan Pukul 07.05 Wib ditemukan lagi korban meninggal kesepuluh,ke dua korban terakhir kejadian di temukan di sungai sempor,Tri,sleman,Lokasi penemuan kedua korban di Dam mantras(section 1- berjarak ± 400m dari TKM

Kedua korban di bawa ke RS Bhayangkara DIY untuk dilakukan identivikasi (DVI) lebih lanjut

Dengan telah di temukanya seluruh korban maka operasi SAR sungai sempor Minggu 23/02/2020 dinyatakan di tutup dan seluruh potensi SAR dikembalikan di unsur masing masing

Kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan operasi SAR di sampaikan penghargaan & terimakasih setinggi-tingginya.Tandas Asnawi (Komandan Operasi Sar Sungai Sempor 2020)

Nama nama Intansi atau Organisasi yang turun langsung bantu mencari dan evakuasi para korban sungai Sempor baik: Lembaga Pengurangan Resiko Bencana (LPRB)Kab.Magelang,Basarnas Jogja,SAR Polda DIY,SAR DIY,RESCUE 920,GBS,PITU RESCUE,CODE X,BAHARI,SRC,SAR SLEMAN,PRB MELATI,SAR MTA,PMI SLEMAN dan Puluan yang lainnya

Satriyo Kuncoro Humble usia 29 tahun,warga Desa Sekaran,Rt 02,Rw 05,Kelurahan Banyurojo,Kecamatan Mertoyudan,Kabupaten Magelang,mengetahui musibah yang menimpa ratusan siswa SMPN 1 Turi,Sleman,Yogyakarta yang melakukan kegiatan susur sungai itu hanyut keterjang arus air pasak yang datang secara tiba tiba

Segera koordinasi dan kondisikan Keluarga besar Lembaga Pengurangan Resiko Bencana (LPRB) dan pada hari Jum’at itu juga dengan 9 personel berangkat ke TKP,untuk segera turut mencari atau mengevakuasi para korban.Tandas Satriyo salah satu Tim LPRB Kab.Magelang,saat di wawancarai awak media,Minggu 23/02/2020,Pukul 15.00 WIB,Di Mertoyudan,Kab.Magelang

Sangat bangga dan senang sekali,bisa berbuat kepada masyarakat setempat dan sekitar yang membutuhkan pertolongan atau bantuan kita,jadi kita khususnya di LPRB itu’tidak hanya sosial atau relawan,pada saat ada bencana saja,tetapi segala macam musibah,termasuk kejadian yang menimpa Siswa SMPN 1 Turi ini,kami tetap upayakan harus bisa dan berkenan berbuat semaksimal kita.Imbuh Satriyo Kuncoro Humble

( WSS Tim 9 Detikkasus.Com JATENG & DIY-Melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *