Detikkasus.com | Pelalawan-Riau
Dugaan memanipuliasi surat pertanggung jawaban (SPJ) penggunaan dana BOS/BOSDA di SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci dibantah oleh kepala sekolah. Namun penggunaan dana secara rinci tidak dijelaskan, alasannya itu rahasia negara.
Kepala SMK Negeri Nurasia M.Pd yang dijumpai pada Selasa (26/11/19) ngaku tidak benar jika kegiatan bantuan dari perusahaan dibuatkan SPJ atas dana BOS/BOSDA. SPJ setiap kegiatan dibuat dengan sendiri-sendiri. Kegiatan dana BOS (bantuan operasional sekolah) atau BOSDA (bantuan operasionla sekolah daerah) SPJ-nya tersendiri. Begitu juga dengan kegiatan yang dilaksanakan dari bantuan perusahaan di SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci, sebutnya.
“Kami ini bekerja sudah sesuai prosedur. Kalau kami bekerja menggunakan dana BOS tidak sesuai prosedur, kami juga yang susah nanti. Dana BOs tahun 2018 sesuai dengan jumlah banyaknya siswa sekitar seribu enam ratusan orang, dikalikan dengan Rp 1,6 juta persiswa. Tapi kalau uangnya mau dijelaskan secara terinci tidak biasa karena itu rahasian negara,” katanya.
Dalam penggunaan dana BOS itu juga semua diketahui oleh para guru lainnya. Jadi kalau kepala sekolah salah menggunakan dana BOS/BOSDA tersebut, para guru itu juga yang akan komplain. Kemudian dalam penggunaan dana BOS, ada tempat melaporkannya, sehingga tidak bisa dijelaskan dengan mendetail, jelasnya.
Semua penggunaan dana itu juga telah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten, Inspektorat Propinsi bahkan BPK, ujar Nurasia.
Hal itu dikatakannya saat media mempertanyakan pengelolaan dana BOS/BOSDA tahun 2018. Sayangnya jumlah dana BOS/BOSDA tahun 2018 tidak bisa jelaskannya. “Jumlah dana BOS/BOSDA tahun 2018 kami tahu, tapi tidak bisa disampaikan tanpa data yang valid, takut nanti kami salah-salah menjawab,” ucap Emi selaku bendahara dana BOS yang mendapingi kepala sekolahnya dalam kesempatan itu.
Anehnya ketika awak media meminta melihat data valid yang dimaksud oleh bendahara BOS tersebut, Emi langsung tidak mengomentari lagi alias diam. Bahkan Nurasia suruh bukakan data tersebut, bendahara itu beralasan lampu mati, seraya pergi. Pada hal dari tadinya bendahara BOS tersebut lebih banyak menjelaskan ketimbang kepala sekolahnya. Dia juga mengatakan jika penggunaan dana BOS/BOSDA itu telah dilaksanakan sesuai Juknis (petunjuk teknis) dan telah diperiksa oleh Inspektorat Propinsi.
Pemeliharaan sarana prasarana menggunakan dana BOS/BOSDA, juga sudah dilaksanakan semuanya, jelas Nurasia lagi. Banyak kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan, misalnya perbaikan komputer, perbaikan pintu yang rusak, listrik dan lain sebagainya. Penjelasan Nurasia ini terkesan bertolak belakang atas apa yang dikeluhkan sejumlah siswanya beberapa waktu lalu. Salah satunya WC SMKN 1 Pangkalan Kerinci mengalami rusak sampai tidak berfungsi. (Sona)