Sebagai umat Islam, Redaksi sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengenal Allah dan mencintai-Nya. Tidak hanya umat Islam yang dewasa saja tapi juga anak-anak generasi penerus peradaban.
Orang tua berkewajiban mendidik anak mengenai ilmu agama dan mengenalkan mereka pada Rabbnya, Allah Swt sang Maha Pencipta.
tujuan kita mengenalkan Allah kepada anak-anak… Pertama adalah agar anak taat kepada Allah, dengan membangun hubungan yang erat dengan Allah. Hal ini sebaiknya dipupuk pada anak sejak dini. Ketika anak belajar mengenal Allah sejak kecil, ia akan lebih mudah menjalin hubungan yang dekat dan erat dengan Allah. Harapannya, ia akan tumbuh menjadi seorang yang shalih dengan taat kepada Allah Swt.
Tujuan kedua, agar anak-anak ketika mempunyai masalah, ujian dan lain-lain mereka menyandarkan segala penyelesaian hanya kepada Allah Swt bukan kepada manusia, sebagaimana dalam Al-Qur’an Qur’an Surah Al-Fatihah ayat 5: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”.
Dua tujuan tersebut tidak bisa tercapai dengan serta merta, akan tetapi perlu kerja sama orang tua. Hal ini dimulai dari mencari pendamping hidup yang shalih dan shalihah. Kemudian orang tua tidak berhenti belajar dan memperbanyak ilmu tentang cara mendidik anak sesuai tuntunan Rasulullah Saw. Ketika anak diperkenalkan ibadah sesuai Al-Qur’an dan Sunnah, kelak anak akan menyukai ibadah kepada Allah Swt.
Orang tua menjadi teladan yang baik, memberikan teladan adalah cara terbaik untuk mendidik anak. Anak-anak akan lebih mudah belajar dan menangkap apa yang diajarkan jika melihat orang tuanya juga melakukan hal tersebut.
Kemudian memberikan lingkungan yang islami. Ketika tumbuh dalam lingkungan yang islami, anak-anak akan melihat kebaikan-kebaikan dan mengikutinya.
Dan ajari anak anak membaca al-fatihah sebelum orang lain mengajarkan banyak Hal.
“Ku Ajari anak-anakku membaca surat Al-Fatihah sebelum orang lain mengajarkannya banyak hal. Karena Al-Fatihah merupakan bagian dari salat di sepanjang hidup anak anakku khususnya, Umumnya seluruh umat muslim di Dunia.
Seluruh isi Alquran terangkum dalam Al Fatihah.
Surat Al Fatihah itu adalah termasuk surat Makiyyah (surat yang diturunkan di Makkah). Surat Al Fatihah memiliki keutamaan yang sangat banyak.
Surat ini memiliki banyak nama. Dan banyaknya nama surat Al Fatihah menjadi tanda banyak keutamaannya.
Surat Al Fatihah dinamakan juga Ummul Quran. Sebab seluruh isi Alquran terangkum dalam Al Fatihah.
Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“Barangsiapa melaksanakan shalat tapi di dalam shalatnya tidak membaca Ummul Kitab (Surat Al Fatihah) maka sholatnya itu kurang, shalatnya itu kurang, sholatnya itu kurang, tidak sempurna.
Al Fatihah merupakan surat pertama dalam urutan mushaf Al-Qur’an. Surat ini terdiri dari tujuh ayat yang diawali dengan basmalah.
Surat Al Fatihah juga disebut sebagai Ummul Kitab yang artinya induk dari Al-Qur’an. Bahkan dalam riwayat Bukhari disebutkan, Al Fatihah merupakan surat yang paling agung. Kedudukan ini juga disebutkan dalam surat Al Hijr ayat 87.
Allah SWT berfirman :
وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ – ٨٧
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung.”
Al Fatihah memiliki banyak nama lain selain Ummul Kitab tersebut. Di antaranya Ummul Quran, as-Sab’ul Matsani, Asy-Syifa, dan Ar-Ruqyah. Seperti dua nama terakhirnya, surat ini sering kali digunakan sebagai bacaan ruqyah.
Keutamaan Surah Al Fatihah
Al Fatihah merupakan surah yang penuh keutamaan. Surat ini selalu dibaca dalam setiap sholat. Jumhur ulama mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah sepakat membaca surat Al Fatihah termasuk rukun sholat. Menurutnya, sholat tanpa Al Fatihah dianggap tidak sah.
Pendapat ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamit RA yang artinya, “Tidak sah sholat kecuali dengan membaca ummul-quran (surat Al Fatihah),” (HR Bukhari dan Muslim).
Riwayat tersebut senada dengan hadits Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Rasulullah SAW bersabda:
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: “Tidak sah sholatnya orang yang tanpa membaca surah Al-Fatihah.”
Baca juga:
Hukum Membaca Surat Al Fatihah dalam Sholat
Al Fatihah Ayat 1-7: Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – ١
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – ٢
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – ٣
ar-raḥmānir-raḥīm
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – ٤
māliki yaumid-dīn
4. Pemilik hari pembalasan.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – ٥
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ – ٦
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ – ٧
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Semoga bermanfaat :
Penata : ilyas