Kenali si Lebay dan si Baper

Jumat, 5 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Salsabila Elsya Sagfra
NIM : 201810230311233
Kelas : Psikologi D

Detikkasus.com | Pasti kalian memiliki orang terdekat atau orang sekeliling kalian yang lebay dan baper kan? Mereka sangat sensitif dengan perkataan maupun sikap seseorang terhadapnya, seperti “ih sensi banget sih” , “gitu aja udah baper”, “jangan lebay dong”, “mungkin lagi PMS, makannya jadi sensitif gitu” dan masih banyak lagi ucapan-ucapan yang dilontarkan. Semakin mereka mendengarnya maka semakin mengurung dirinya, tidak terbuka, dan menangis secara sembunyi-sembunyi.
Ternyata orang sensitif atau orang yang mudah terpancing emosinya ini dikategorikan sebagai Highly Sesitive Person (HSP). Penelitian membuktikan bahwa 15-20% masyarakat kita memang terlahir dengan tingkat sensitive yang tinggi. Jadi, memang orang yang sensitif memang muncul dari lahir dan bukan proses belajar dari lingkungan. Highly Sensitive Person membuat dirinya sebagai sentral atensi. Saat dihadapkan dengan suatu kejadian yang dialami seseorang, ia akan merelasikan tragedi orang lain tersebut dengan kehidupannya sendiri dan membawa situasi emosional ini lebih tinggi.
Wajar saja jika masyarakat kurang memahami Highly Sensitive Person dan lebih sering dilabeli “Lebay maupun Baperan” sebab penelitian pertama dilakukan pada tahun 1990.
Dr. Elaine Aron adalah seorang psikolog yang pertama kali mengadakan penelitian tentang HSP, ia mendefinisikan HSP sebagai orang yang memiliki kesadaran terhadap hal-hal kecil di sekelilingnya dan lebih mudah merasa kewalahan ketika berada di lingkungan yang sangat menstimulasi indranya. Sifat ini banyak diidentikan dengan introvert, tetapi ada beberapa orang ekstrovert dapat memiliki sensitifitas yang tinggi pula. Karakteristik Kepribadian Sangat Sensitif Aron (2004) berpendapat bahwa sifat pemalu dan tanggapan berlebihan terhadap sesuatu bukanlah hal yang dibawa sejak lahir. Berbeda dengan sifat highly sensitive, sifat pemalu dan tanggapan berlebihan dipelajari seiring seseorang tumbuh dewasa. Hanya karena mereka (orang dengan tingkat sensitivitas tinggi) mempertimbangkan banyak hal sebelum bertindak, bukan berarti mereka pemalu.
Faktanya, 30% dari orang yang terdeteksi memiliki kecenderungan highly sensitive adalah mereka dengan pribadi ekstrovert. Kesalahan pemahaman juga membuat highly sensitive people sering dilabeli sebagai pribadi yang penakut, penuh kecemasan dan neurotic (dipenuhi kecemasan, moody, penuh kecemburuan, mudah terlihat lelah secara emosional).” Harus kamu ketahui juga, Highly Sensitive Person tidak membawa dampak negatif saja, tetapi memiliki dampak positif. Seperti yang dilansir dari situs WebMD, periset dari Stony Brook University, New York dan Southwest University di Cina menemukan fakta bahwa orang dengan sifat semacam ini membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat keputusan dan waktu sendirian untuk berpikir, lebih rinci terhadap sesuatu, empati.
Di tengah pergaulan zaman modern ini, Highly Sensitive Person lebih senang menghindari konflik dan kritikan. Mengapa? Berbeda dengan mayoritas orang yang tak memiliki sifat ini, highly sensitive person akan menjadikan kritikan sebagai suatu yang personal sekalipun mereka yang melontarkan hal itu tidak bermaksud menyerang pribadinya. Keterpurukan, penyesalan dan rasa bersalah akan menghantui highly sensitive person lebih lama saat dilanda masalah atau konflik. Oleh karena itu, dia akan memilih untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya dengan harapan terhindar dari hal-hal yang menjatuhkan mood atau bahkan membuat depresi.
Jika kalian seorang Highly Sensitive Person kalian tidak perlu untuk menyembuhkannya, karena HSP ini merupakan faktor genetik. Oleh karena itu, kalian perlu mengenali lebih dalam diri anda, mempelajari lebih lanjut tentang sensitifitas tinggi tersebut. Menjadi diri sendiri akan membuat kita menjadi nyaman dengan diri sendiri, bahkan dengan menjadi diri sendiri kita dapat mengembangkan bakat kita, dan memunculkan inner beuty kita. Menanamkan pada diri sendiri untuk percaya bahwa kita dapat mengatasinya dan bangga akan diri sendiri, dengan begitu kita merasa nyaman dan lebih baik.

Baca Juga:  Koruptor Dihukum Mati

Berita Terkait

Pj Bupati Pringsewu Buka Kegiatan PKU Akbar PNM
Kunker Danrem 081 DSJ Kolonel Inf Rama Pratam ke Kodim 0808 Blitar
Ibu Ning Wahyu Melantik Agus Subiyakto Sebagai Ketua DPK APINDO Kota Cirebon Detikkasus
Ibu Ning Wahyu Melantik Agus Subiakto Sebagai Ketua DPK APINDO Kota Cirebon
Polsek Talun Kembalikan Santri Al Bahjah Yang meninggalkan pondok tanpa ijin ke Ponpes
Bersama Warga Pakunden, Koptu Slamet Prasetyo Kerja Bakti Bersihkan Kali Miri
Gebyar Festival anak indonesia sekabupaten cirebon
Pelantikan Pengurus Baru APPSI Cirebon: Menyongsong Era Baru Untuk Pemberdayaan Pedagang Pasar
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 18:43 WIB

Pj Bupati Pringsewu Buka Kegiatan PKU Akbar PNM

Rabu, 7 Agustus 2024 - 18:14 WIB

Kunker Danrem 081 DSJ Kolonel Inf Rama Pratam ke Kodim 0808 Blitar

Jumat, 2 Agustus 2024 - 14:48 WIB

Ibu Ning Wahyu Melantik Agus Subiyakto Sebagai Ketua DPK APINDO Kota Cirebon Detikkasus

Jumat, 2 Agustus 2024 - 13:42 WIB

Ibu Ning Wahyu Melantik Agus Subiakto Sebagai Ketua DPK APINDO Kota Cirebon

Kamis, 1 Agustus 2024 - 11:05 WIB

Polsek Talun Kembalikan Santri Al Bahjah Yang meninggalkan pondok tanpa ijin ke Ponpes

Berita Terbaru