Kuala Kampar, detikkasus.com – Bantuan bibit padi unggul umur 100 hari yang disalurkan oleh pemerintah di Desa Sungai Solok, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, diduga palsu.
Pasalnya para kelompok tani penerima bantuan bibit padi tersebut, kepada media ini mengaku kecewa karena banyak yang tidak tumbuh setelah ditanami, ucap Misnum salah seorang anggota kelompok tani bernama Sabar Menanti di Desa Sungai Solok.
Saya telah menyediakan lahan untuk tanaman bibit padi bantuan dari pemerintah. Bantuan bibit padi unggul itu disemai Misnum sebanyak 8 Kampit dengan isi 5 KG perkampit. Alhasil bibit bantuan itu setelah ditanam, begitu mengecewakan hasil, ujar Misnum.
Senada dengan Misnum, Arif anggota Kelompok tani Sinar Baru III di Desa Sungai Solok menuturkan, mendengar bibit padi bantuan itu dari sejumlah rekan yang telah menanami, banyak yang tidak mau tumbuh, membuatnya ragu menanam. Kalaupun bibit padi unggul bantuan pemerintah itu tumbuh, tapi hidup seperti pokok kucai, tidak maksimal, jelasnya.
Arif juga mengeluhkan bahwa pegawai penyuluh lapangan (PPL) yang sudah ditujuk pemerintah, tidak pernah ketemu dengan kami memberi petunjuk, dan melakukan pengawasan terutama dalam menanam bibit padi unggul bantuan dari pemerintah itu, sesalnya.
Ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) bloc III. Desa Sungai Solok, Hayeng juga mengku heran atas pengakuan sejumlah kelompok tani, bahwa bibit padi unggul bantuan dari pemerintah itu tidak bagus. Lebih baiknya media mempertanyakan hal itu kepada UPTD Pertanian, sarannya.
Sumardi kepala UPT Dinas Tanaman Pangan Kuala Kampar ketika dihubungi lewat selulernya kepada media ini mengakui telah menerima keluhan para anggota kelompok tani terkait hal itu.
Menurut Sumardi, itu akibat sestim pengolahan yang kurang benar saat mau menyemai bibit padi itu oleh para petani. Pada hal sudah sering disampaikan kepada beberapa kelompok tani itu, agar tetap hasilnya dapat baik, harus mengikuti petunjuk pengolahan yang baik, ujarnya.
Persoalan PPL yang dikeluhakan oleh para petani ditepis oleh Sumardi. “PPL tetap turun kelapangan, tapi tidak kesemua para petani setiap saat,”. Benar bantuan bibit padi unggul jenis Logawa dan batang Piaman yang disalurkan pemerintah di Desa Sungai Solok sebanyak 37 ton. Setip hektar dialokasikan sebanyak 25 KG, jelasnya. (Tambi).