Detikkasus.com | Sumatera Utara – Sekepulauan Nias -, Kegiatan dana desa (DD) lölöfaösö Tabaloho kecamatan Gunungsitoli selatan mulai tahun 2015 sampai 2017 Silva yang dilanjutkan 2018, diduga memiliki banyak kejangalan dalam pelaksanaanya. Kamis 06/12/2018.
Hal ini berdasar pernyataan iman berkat jaya Mendrofa salah satu Warga masyarakat desa lölöfaösö Tabaloho saat dikonfirmasi didepan rumahnya mengatakan, ” pembangunan pengaspalan jalan tepatnya pada kegiatan Dana desa tahun 2015 di depan rumah saya itu terlihat batang kelapa yang digunakan penahan batu karena posisi di depan rumah saya itu agak miring hal dapat kita ragukan Ketahanan nya karena ketika batang kelapanya busuk maka jalan dapat rusak, Keluhnya iman berkat jaya Mendrofa.
Diwaktu yang sama juga ditambahkan Daliwanolo Lase salah Warga desa lölöfaösö Tabaloho saat dikonfirmasi mengatakan ,” Mengenai harga semen pada Proses pembangunan Bak Air pada kegiatan Dana desa tahun 2016 didesa lölöfaösö Tabaloho pada saat itu harga semen pengabilan mereka dalam pembangunan bak Air sebesar Rp. 100.000 pada hal harga semen dipasar pada saat itu kurang lebih Rp. 80.000. Tuturnya.
Lanjutnya, ” saya berharap kepada pemerintahan kota Gunungsitoli agar melihat serta mengaudit kegiatan dana desa didesa kami.Tegasnya Daliwanolo mantan Pensiunan Panitra itu.
Hal yang sama juga dibenarkan Yustinus Harefa salah satu Aparat desa lölöfaösö Tabaloho sebagai Anggota BPD, saat dikonfirmasi mengatakan, ” kegiatan dana desa didesa kami sangat jauh dari apa yang diharapkan masyarakat, dalam hal ini mulai dari bahan dimana kita lihat pemakaian batunya yang digunakan batu kapur dan kemudian didalam Rab pemasangan Dwiker itu ada dua tapi kita cek dilapangan hanya satu dipasang Dwiker, lalu penyusunan batu biasanya penyusunan batu samping tengah, samping tengah, ini beda. Ungkapnya
Kemudian,” Bak penampungan Air ada sekitar 8 bak, ukuran yang pas tinggi nya 2 meter dan lebarnya satu meter setengah sedangkan bak yang lainnya lebarnya satu meter empat puluh empat dan tingginya kurang 2 meter. Ujarnya Yustinus Harefa. (DZ).