Kecantikanmu Bukan Jaminan

Detikkasus.com | Hikmah Islami

” Wanita” Paling Banyak Menjadi Penghuni Neraka.

Maka berbahagialah wanita shaleha yang sedang memperbaiki diri, disaat wanita lain sibuk menjadi wanita modern mementingkan duniawi

Dalam bab tersebut Bukhari mencantumkan hadis riwayat Abu Said al-Khudri yang menyaksikan Rasulullah Saw bersabda kepada beberapa Sahabiyah (sahabat perempuan):

 

قَالَ: يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أّهْلِ النَّارِ فَقُلنَ: وَبِمَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: تُكْثِرْنَ اللِّعَنَ، وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ

Artinya: “Rasulullah Saw bersabda: ‘Wahai para perempuan sekalian bersedekahlah..!

Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kalian (kaum perempuan).

Dari Abu Said Khudri r.a. bahwa Nabi SAW bersabda :

” Wahai wanita sekalian bersedekahlah! Sesungguhnya aku melihat kalian, lebih banyak menjadi penghuni neraka.”

Para wanita berkata :

“Kenapa demikian, wahai Rasulullah?”

Rasulpun menjawab :

“ Kalian banyak melaknat dan durhaka kepada suami  “

(HR Bukhari dan Muslim).

 

Baca Juga:  Kondisi Ulama di Akhir Zaman Menurut Hadits Nabi

Rasul pun menjawab:

” Kalian sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami “.

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari-nya menjelaskan bahwa kufur dalam hal ini bukanlah kufur yang menjadikan manusia keluar dari Islam. Akan tetapi yang dimaksud kufur kepada suami adalah mengingkari nikmat yang telah diberikan oleh suami dan meninggalkan kebaikan yang telah dilakukan sehingga menjadikan istri tersebut tidak taat.

Hal ini mengingat kewajiban istri untuk taat kepada suami adalah sebuah keniscayaan.

Sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw:

 

لَوْ أَمَرْتُ أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ المَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

Artinya :

“Jika saya (diperbolehkan) memerintah seseorang untuk bersujud kepada orang lain, maka saya akan memerintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.”

Menjadi wanita shalehah merupakan impian dari setiap wanita muslimah. Karena hanya wanita shalehah yang dapat meraih kebahagiaan dunia dan surga di akhirat.

Ia akan menjadi lentera yang akan menerangi kegelapan di tengah masyarakat. Keberadaannya senantiasa dinanti oleh setiap insan yang mengharapkan untaian kata-katanya yang dapat menyejukkan hati, serta perilakunya yang santun.

Baca Juga:  Letak Perbedaan Orang Baik Dengan Penyeru Kebaikan

Menjadi seorang wanita idaman surga tentu tidaklah mudah, banyak hambatan dan rintangan yang menghadang, tetapi dari hal itulah yang dapat menghantarkan wanita muslimah kedalam surgaNya selama kita melakukannya dengan hati yang ikhlas dan hanya mengharap ridhoNya semata.

“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah”.

(HR. Muslim dari Abdullah Ibn Amr)

Shalehah atau tidaknya seorang wanita itu bergantung ketaatannya pada perintah Allah, serta menjauhi segala larangan Allah. Bukan saja bagi wanita yang sudah menikah tetapi juga bagi remaja putri.

Sungguh amat mulia wanita shalehah. Di dunia ia akan menjadi cahaya penerang bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan.

Dan ketika di akhirat Allah menjadikannya bidadari surga.

Dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31, Allah SWT memberikan gambaran wanita shalehah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya dan ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya.

Baca Juga:  Penerapan Prinsip Anatomi Organisasi Dalam Tubuh PSSI.

Make up nya adalah basuhan air wudhu, lipstiknya adalah dzikir kepada Allah, serta celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Qur’an.

Wanita shalehah juga sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada sejarahnya seorang wanita shalehah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit histeris saat memperoleh kesenangan.

Ia akan sangat menjaga tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi.

Sangat rentan bagi wanita untuk jatuh kedalam panasnya api neraka

Maka berbahagialah wanita shaleha yang sedang memperbaiki diri, disaat wanita lain sibuk menjadi wanita modern mementingkan duniawi sehingga lupa kewajibannya kepada suami.

 

Oleh : Supriyanto Pria Sakti :

Presiden Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (Gmicak).

Email : redaksigmicak@gmail.com

Kontak/ Whatsaap: 082243319999.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *