Detikkasus.com | Kabupaten Cirebon – Tidak ada yang kebetulan, termasuk ketika Hari Kartini 2018 bertepatan dengan ritual Mapag Sri di Desa Suranenggala Lor Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, Sabtu (21/04) lalu.
Mapag Sri dalam bahasa Jawa, artinya “menjemput padi” rutin dilakukan sebelum masa panen sebagai rasa syukur pada Tuhan YME.
Camat Suranenggala, Dra. Indra Fitriani, M.M, menyelenggarakan acara dengan forum undangan terbuka yang mempunyai makna di balik pelaksanaan Pasar Super Mimi, dengan tema, Perempuan Otot Kawat Balung Wesi.” Ini merupakan tugas – tugas mulia yang melahirkan, menjadi pendamping suami, dan menjadi sosok ibu,” tutur Indra Fitriani.
Menurut Indra Fitriani Pasar Super Mimi, yakni Mimi dalam bahasa Cirebon yang artinya Ibu.”Kegiatan yang dalam rangka merayakan semangat perempuan cerdas, berdedikasi, dan penuh kasih sayang dan cinta seperti sosok Ibu Kartini,” ujarnya.
Lapangan Suranenggala Lor yang sudah dipersiapkan dengan panggung dan penataan seperti pasar mendapatkan antusias dari warga sekitar hingga masyarakat pengguna jalan raya yang melihat langsung saat melintas di tengah – tengah acara berlangsung.
Kegiatan dimulai dari pukul 07.00 WIB dengan melakukan persiapan panitia baik berbagai komunitas ataupun kegiatan acara yang bertujuan tak lain adalah pemberdayaan secara literasi dan karya ataupun kegiatan sosialisasi seperti cek kesehatan, pemutaran film, pasar, dan lain-lain.
Sementara itu Ibu – ibu PKK Kecamatan Suranenggala dan Komunitas Suranenggala, bersama Festival Film Bahari melakukan gotong-royong bersama dalam melakukan persiapan memeriahkan acara yang akan diisi dengan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat seperti Pameran, Stand Bazar, hingga mereka yang ingin menampilkan minat dan bakat mereka di Panggung Ekspressi.
Diawali dengan kegiatan Pasar Super Mimi yang merupakan konsep pemberdayaan masyarakat terutama para kaum wanita dengan melakukan bazar, penjualan hasil panen laut serta menampilkan minat dan bakat bagi mereka yang ingin tampil di panggung Ekspressi, dilanjutkan dengan pertandingan tinju ala desa yang dimulai pada sore hari.
Di tengah – tengah acara, Tim 9 Cirebon mewawancarai salah seorang anggota Komunitas Lala (22) yang akan melaksanakan hajat besar pada bulan Agustus mendatang. Festival Film Bahari merupakan gagasan acara yang diselenggarakan Komunitas Cinema Cirebon menuturkan saat acara berlangsung.
“Kegiatan yang ditujukan untuk semua pecinta kehidupan ini, mari kita bergotong-royong, bersama merayakan kekuatan dan kelembutan sosok perempuan!,” tutur Lala yang juga penggagas Festival Film Bahari.
Acara yang bertempatan di pesisir ini merupakan program bersama dan merupakan Festival Mandiri milik bersama (terutama Cirebon) dengan tujuan literasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir di Kota Cirebon, dengan melakukan berbagai kegiatan yang ke depannya bermanfaat bagi masyarakat di kawasan pesisir dan sekitarnya.
Penulis : Irfan