Kasmidi : Oknum ASN Disparpora Kecewakan Atlet POPDA Aceh Timur, Saya Yakin Prestasi Olahraga Aceh Timur dalam Ajang POPDA XVII Ke Depan Akan Terpuruk

Aceh |Detikkasus.com -Tak lama lagi perhelatan akbar olah raga se-aceh tingkat pelajar, yaitu. Popda akan segera digelar,direncanakan, akan digelar pada tanggal 6-13 juli 2024. Mendatang aceh timur, dipercaya sebagai tuan rumah Pekan olah raga pelajar daerah (POPDA) provinsi aceh ke XVII.

Selain mempersiapkan berbagai sarana mau pun prasarana di aceh timur, melalui bidang terkait ditunjuk dinas pariwisata pemuda dan olah raga (disparpora). Sebagai pelaksana acara tersebut, juga mempersiapkan atletnya agar dapat meraih prestasi puncak, yakni prestasi setinggi-tingginya bagi kebanggaan aceh timur. Namun, bila tidak didukung oleh sumber daya manusianya. Dalam hal ini, manusia manusia yang terlibat dalam proses tersebut, mustahil prestasi yang baik dapat digapai.

Pada bulan maret 2024, sesuai permintaan disparpora aceh timur. Pengurus cabang olah raga bulu tangkis (PBSI) aceh timur, mengadakan seleksi. Peserta seleksi berjumlah 22 orang putra dan 11 orang putri, terdiri dari berbagai sekolah. Hasil seleksi tersebut. Lolos 2 putra dan 1 putri yaitu, M. Farisan Arisyi Trg dari SMP IT Darfaqih Qurani, Yusuf Al Qardhawi dari MAN Insan Cendikia, Rizqa Hazratul Tarisa dari AMK I darul aman.

Baca Juga:  Muda Mahendrawan Hadiri Undangan Silaturahmi Pengurus Masjid Ismuhu Yahya

Setelah ketiga nama diserahkan oleh tim seleksi ke Disparpora, Namun hanya 1 nama yang masuk kedalam daftar Atlet Putra sedang 2 atlet lolos seleksi tidak tampak dalam daftar atlet.

Satu nama yang masuk daftar atlet, yaitu. M. Farisan Arisyi Trg, dua lainya. Yaitu, yusuf Al Qardawi dan Rizqa Hazratul Tarisa hilang namanya dalam daftar atlet bulu tangkis aceh timur.

Terkait hilangnya nama atlet, yang lolos seleksi tersebut. Pada tanggal 22 april 2024 lalu, salah satu orang tua atlet mempertanyakan ke disparpora.

Pihak disparpora bernama “hastami”, yang iyanya seorang ASN di dinas itu. “Hastami”, membenarkan atas informasi yang diumumkan tersebut. Alasan, “hastami”. Bahwa pihak cabor dengan tim seleksi yang berbeda (patut dipertanyakan legalitas tim seleksi yang ditunjuk tersebut), akan melakukan seleksi ulang atau seleksi khusus.

Alasan Hastami tak masuk akal dan membuat berang orang tua atlet dari Rizqa Hazratul Tarisa bernama Kasmidi.
Kepada awak media online di aceh ini jum’at 3 mei 2024.

Kasmidi menjelaskan, saat itu sempat terjadi pertengkaran antara keduanya. Hastami, dengan arogan melontarkan kata-kata. Tidak lazim alias memaki “P@@…m@” (bahasa daerah) kepada, kasmidi.

Baca Juga:  Kasat Narkoba AKP Moch Mukid SH, Menerima Penghargaan Dari Bupati Jombang

Pada tanggal 24 april 2024, kasmidi melaporkan kejadian tersebut. Kepada kadisparpora aceh timur, Syahril , S.STP., M.AP. Iya mengatakan, akan memanggil Hastami. Untuk diberikan teguran, Shahril juga mengatakan. Bahwa bidang atlet bukan ranahnya Hastami.

Hastami merupakan, kabid sarana dan prasarana. Hastami bukanlah orang yang memiliki kapasitas dalam penanganan atlet akan tetapi mengapa Hastami berani, memberikan jawaban. Bahkan menjelaskan, secara detil. Seolah-olah, bahwa Hastamilah sebagai orang yang menangani urusan atlet.

Kasmidi, sebagai orang tua salah satu atlet seleksi. Menyesalkan atas sikap hastami yang arogan, bagaikan “preman” (tak berpendidikan).

“Kalau Disparpora memelihara hastami cs dengan keterlibatannya mengurus atlet atlet aceh timur, saya yakin sekali bahwa prestasi olahraga dalam ajang Popda mendatang akan terpuruk. Saya juga minta kepada pj bupati aceh timur,, BKPSDM serta disparpora untuk memberikan teguran atau mengevaluasi mental hastami sebagai ASN serta jabatannya kalau tidak salah sebagai salah satu kabid di disparpora aceh timur.

Baca Juga:  Pemkab Pringsewu & KPK Rakor Pencegahan Korupsi Terintegrasi

Sebagai ASN, apakah layak bersikap seperti preman. “Untunglah hastami bersikap demikian dengan saya, coba kalau sampai berhadapan dengan orang lain. Mungkin bakal parah kejadiannya, dan hastami itu. Bukan level saya, makanya tidak saya layani.” Ungkap, bung kasmidi tampak geram atas sikap hastami.

Kasmidi menambahkan, setelah kejadian tersebut. Iya tidak akan mempermasalahkan lagi. Terkait dicoret nama anaknya dari atlet putri bulu tangkis aceh timur, meski pun secara prosedur dan bersusah payah dalam mengikuti seleksi yang dilakukan disparpora aceh timur melalui cabor yang ditunjuk.

“Biarlah anak saya menjadi korban ketidak sportifan oknum serta kepentingan kelompok maupun pribadinya. Walaupun sudah dengan susah payah dan mengikuti prosedur yang ada, saya ikhlaskan dan tak akan saya permasalahkan lagi.

Sikap yang ditunjukkan itu merupakan sikap terendah sebagai seorang ASN. Karena ia tidak memahami apa itu profesional dan Proporsional dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang ASN. Dia juga tidak memahami filosofis dan nilai dalam olahraga bahwa “prestasi bukan apa-apa namun Attitude yang paling utama. “ jelasnya.

(Jihandak Belang/Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *