Kasdim 0801 Pacitan Hadiri kegiatan Sepak Bola Api Awali Rangkaian Hari Santri Nasional

 

PROVINSI JAWA TIMUR – PACITAN | detikkasus.com,-Rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2018 di awali dengan kegiatan Brojo Geni (Sepak Bola Api), Acara yang digelar oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor cabang Pacitan, Dilaksanakan di Alun-alun kabupaten Pacitan, Sabtu (19/10/2018).

Acara tersebut menyedot ribuan penonton yang ingin melihat langsung sepak bola api. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Pacitan, Drs. Indartato, MM, Drs. Yudhi Sumbogo, Wabup Pacitan, AKBP Setyo K. Heriyatno, SH, S.I.K, MH. Kapolres Pacitan, Mayor Inf Tomy Fedi Anugerahan, Kasdim 0801/Pacitan, KH. Mahmud, MPd, Ketua PC NU Pacitan/Asisten 1 Pemkab Pacitan, Drs. Sakundoko, M.Pd, Drs. H. M. Nurul Huda, S.Ag, M. Pd, Kepala Kemenag Kab. Pacitan, Drs. KH. Abdulah Sajad ,M.Si, Ketua Rois Suryah PC NU Pacitan, M. Rofikin, Ketua KNPI Pacitan, Rojihan, Ketua PC PMII Pacitan,Warga NU se-Kabupaten Pacitan.

Baca Juga:  Menghadiri Tasyakuran Warga Baru, Kapolres Bojonegoro Berharap Anggota IKS PI Kera Sakti Bersinergi Jaga Kamtibmas.

Ketua GP Ansor Cabang Pacitan Muhammad Munaji mengatakan bahwa kegiatan ini adalah sarana untuk melestarikan serta mengenalkan kepada khalayak ramai olah raga Brojo Geni yang merupakan tradisi di pondok-pondok Pesantren di daerah jawa, juga sebagai sarana silaturahmi antara santri yang ada di Pondok Pesantren yang tersebat di wilayah Pacitan.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini sebagai awal yang baik Nahdhotul Ulama (NU) dan Pemerintah Daerah untuk turut serta untuk membangun Pacitan dan Bangsa, Mari gunakan kegiatan ini sebagai tontonan dan tuntunan,” jelasnya

Baca Juga:  Jalin Silahturahmi Bhabinkamtibmas Jagaraga Himbau Warganya Agar Tidak Terpancing Dengan Berita Bohong

Sementara itu Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2018 Kabupaten Pacitan Muhammad Nurul Hudha menjelaskan asal usul Sepak Bola Api tersebut, Brojo Geni (Sepak bola api) adalah sebuah tradisi populer dilingkungan pondok pesantren yang umumnya berada di Pulau Jawa. Kegiatan itu sangat berbahaya, sebab bola yang digunakan untuk bermain adalah kelapa tua yang direndam dengan minyak tanah lalu dibakar, Dan tidak semua santri dapat bermain sepak bola api tersebut

Baca Juga:  Kapolda Riau bersama Danrem, Kabinda, Ketua KPU dan Bawaslu Riau Tinjau TPS di Kec. Tapung

“Mereka sebelumnya harus melakukan riyadhoh dahulu agar dalam melakukan pertandingan di beri keselamatan dan tidak terjadi seauatu hal serta halangan,”ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Kemenag Pacitan.

Dalam acara tersebut di tampilkan pertandingan sepak bola api (Brojo Geni) yang di ikuti 16 tim dari berbagai pesantren, Pertandingan di mulai dengan di tandai penendangan bola api oleh Bupati Pacitan Indartato bersama Wakil Bupati Yudi Sumbogo didampingi oleh Kapolres Pacitan AKBP Setyo Koes Heriyatno, Kasdim 0801 Mayor Inf Tomy FA, Asisten III Sekda Sakundoko,Ketua PC NU Pacitan KH Mahmud. (Anang Sastro).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *