Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba berjanji bakal berantas Judi Sabung Ayam Tajen

Bali | Judi memang penyakit masyarakat yang rumit untuk diberantas. Termasuk judi tajen di Karangasem bak jamur di musim hujan. Tak hanya di wilayah peekotaan. Judi sabung ayam alias tajen atau metajen ini juga nerambah di desa-desa di Karangasem.

Salah seorang warga yang namanya enggan disebut mengaku cukup resah. Ia menganggap keberadaan tajen terutama di wilayah perkotaan sudah sangat meresahkan.

”Anak saya masih SMP sudah sering sekali ke tajen. Sampai gadaikan motor. Ada banyak sekali di wilayah kota,” kata perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang itu.

Sekadar diketahui, judi sabung ayam, terjadi mulai dari wilayah kota hingga pelosok desa. Di jantung Kota Amlapura, Setidaknya ada tiga arena judi sabung ayam.

Baca Juga:  Miris...!!!...Pejabat Baru Kasat Reskrim Polres Langsa, Selalu Tertutup Terhadap Pihak Publik.

Aktivitas judi berlangsung dari pagi hingga malam dan tempatnya berpindah-pindah. Pagi hari arena judi sabung ayam digelar di wilayah Kelurahan Karangasem (dekat Lapas Karangasem) dan malam harinya berlangsung di wilayah Kelurahan Padangkerta.

Atas kondisi ini, Kapolres Karangasem yang baru AKBP Joseph Edward Purba berjanji akan memberantas keberadaan tajen di Karangasem.

”Terimakasih. Semua masukan teman-teman kami tampung. Percayalah kami segera akan menertibkannya,” jelas Perwira melati dua di pundak ini saat bertemu para jurnalis yang bertugas di Karangasem belum lama ini.

Baca Juga:  Sat-Gas Yonif 122/TS Berikan Pertolongan Kepada Remaja Yang Mengalami Cedera

Tajen ayam adalah istilah di Bali untuk sabung ayam, yaitu permainan adu ayam yang dilakukan dengan memasang taji pada kaki ayam. Tajen memiliki akar sejarah yang kuat dalam budaya Bali, dengan peran dalam ritual keagamaan seperti Tabuh Rah. Namun, di zaman modern, tajen juga telah berkembang menjadi bentuk hiburan dan permainan, serta terkadang melibatkan taruhan uang.

Akar Sejarah, Tajen berasal dari kata “taji”, yang berarti susuh atau benda tajam pada kaki ayam. Dalam masyarakat Bali, tajen sudah menjadi bagian dari upacara keagamaan Tabuh Rah, yang bertujuan mengusir roh jahat dengan darah ayam yang kalah dalam adu.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Gitgit Sambangi Warga Binaanya Dalam Menjalin Komunikasi Tentang Kamtibmas

Peran dalam Ritual: Dalam ritual Tabuh Rah, darah ayam yang menetes dianggap sebagai permohonan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar terhindar dari marabahaya. Tajen juga bisa menjadi bagian dari upacara adat atau perayaan besar di Bali.

Perkembangan Modern, Seiring waktu, tajen juga telah berkembang menjadi bentuk hiburan dan permainan, serta terkadang melibatkan taruhan uang. Beberapa orang memandangnya sebagai acara sosial untuk memperkuat hubungan sosial.

Aspek Hukum: Sabung ayam tanpa tujuan agama dianggap judi dan ilegal di Indonesia. Hukum pidana mengatur hukuman bagi pelaku atau pemberi kesempatan untuk berjudi. (Tim Sembilan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *