Detikkasus.com | Polda Jatim – Polres Gresik – Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi hadiri rapat lintas sektoral di Mapolda Jatim pada hari Selasa (05/06/2018) pagi di Aula Rupatama sekaligus vicon bersama Kapolri, Panglima TNI, Mentan RI, Mendag, Kabulog RI, Basarnas RI dan Menhub RI. Rapat yang dipimpin oleh Kapolda Jatim yang digelar dalam rangka kesiap siagaan menghadapi Operasi Ketupat 2018 yang juga dihadiri Pangdam V Brawijaya, Sekdaprov Jatim, Kasgartap III dan Wakapolda Jatim.
Dalam rapat lintas sektoral tersebut diawali dengan pemaparan oleh Kapolri dengan materi pembahasan dalam rapat lintas sektoral kali ini akan membahas 4 issue besar nasional yaitu antisipasi lonjakan harga bahan pokok, migrasi ritual atau mudik, potensi bencana alam, dan terorisme.
Untuk pengamanan suplai dan distribusi bahan pokok selama lebaran, Polri akan menggandeng KPPU, Kementan, Kemendag, Bulog dan komponen penegak hukum lainnya, sehingga diharapkan mampu cegah lonjakan harga dan penindakan kepada kartel kartel pangan. Selain itu, Satgas pangan memiliki tugas memonitor seluruh komoditi pangan.
“Begitu terjadi kenaikan harga, segera cari informasi kepada instansi yang memilii otoritas”, perintah Kapolri.
Mengenai arus mudik, area konsentrasi transportasi harus bersih dari segala pelaku kejahatan seperti premanisme, hipnotisme, begal, dan pelaku obat bius, seperti contoh untuk Polda Lampung dan Sumsel agar mengatensi betul masalah begal. Selain itu juga agar pungli di jalur distribusi harus dibersihakan baik oleh kriminal maupun oknum Polri.
“Jika terbukti ada pungli, proses dan tindak tegas”, tegas Kapolri.
Belum selesainya pembangunan jembatan, belum diaktifkannya tol fungsional dan adanya pasar tumpah, Kapolri berpesan kepada para Kepala Kepolisian baik Kapolda maupun Kapolres agar penyelesaiannya dikeroyok bersama sama dengan seluruh stake holder yang terlibat dalam operasi ketupat 2018.
“Lakukan inovasi untuk mendukung suksesnya operasi ketupat 2018”, ucap Kapolri.
Kapolri juga berharap adanya dukungan bantuan dari TNI untuk siapkan armada bantuan angkut di laut.
Pasca rusuh mako Brimob total ada 96 penangkapan teroris diantaranya 14 orang tewas dan masih adanya sel-sel terorisme agar terus dideksi keberadaannya. Kepada para Kasatwil agar segera mengaktifkan Satgas anti teror yg terdiri atas 5 Subsatgas dengan berkoordinasi dan kerja sama dengan TNI.
“Masalah terorisme menjadi perhatian bersama bagi kepala daerah, utamanya dalam tangkal cegah paham radikal melalui mekanisme FKUB”, tutur Kapolri.
Usai mendengarkan arahan dari Kapolri, arahan kemudian dilanjutkan dari Menkes, Panglima TNI, Mentan, Menteri Perdangan, Dirut Bulog, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Kakorlantas, Menhub, Dirjen Bina Marga, Pertamina, Jasa Marga dan Basarnas.
Sementara itu, Kapolres Gresik yang ikut dalam vicon dan rakor lintas sektoral mengungkapkan bahwa untuk mendukung terselenggaranya Operasi Kerupat 2018 di Polres Gresik telah mendirikan 7 Pos Pengamanan yang terletak di Golokan, Duduk Sampeyan, Legundi Driyorejo, Manyar, Pelabuhan, Pasar Gresik dan Sidomoro.
“Sedangkan untuk Pos Yan Polres Gresik mendirikan 1 posko yang terletak di Tebaloan Duduk Sampeyan”, jelas Kapolres.(Her)