Aceh |Detikkasus.com -Tanpa pilih bulu, kapolres kabupaten aceh tamiang, di minta tindak tegas pelaku pengeboran liar di wilayah beberapa kecamatan. Yaitu, daerah pulau tiga dan tamiang hulu aceh tamiang.
Sebagaimana oknum wartawan kuala simpang yang juga menyoroti pelaku pengeboran di desa alur canang kecamatan birem bayeun kabupaten aceh timur dengan merujuk surat kapolda: ST/145/VII/RES. 5.3/2024 sehingga ketiga kapolres aceh timur kota langsa dan aceh tamiang melakukan tindakan yang sama agar tidak terkesan tebang pilih dalam penegakan hukum.
Hari ini hanya ada beberapa media yang dengan sengaja menyoroti eksploitasi pengeboran minyak mentah di desa alur canang kecamatan birem bayeun namun tidak menyoroti di wilayah ranto panjang peureulak dan pulau tiga serta tamiang hulu, padahal ke tiga wilayah tersebut. Sama -sama memiliki sumber minyak mentah yang keluar dari perut bumi, yang di kelola secara tradisional oleh masyarakatnya kecam warga desa alur canang.
Yang tidak ingin desanya saja di unggah melalui media online, artinya ada unsur kesengajaan oleh oknum media online itu. Yang tidak bertanggung jawab dan dengan sengaja ingin membuat penderitaan masyarakat desa alur canang, yang notabenenya merupakan masyarakat miskin dan tidak memberi peluang sebahagian masyarakat miskin yang mengais rezeki melalui cara meleles minyak mentah yang keluar dari perut bumi.
Kami masyarakat desa alur canang mengingatkan kepada oknum media online itu, untuk memperlakukan ke tiga wilayah yang memiliki semburan minyak mentah. Jika ingin penegakkan hukum secara berimbang transparan dan berkeadilan di mata hukum, jangan hanya desa alur canang saja. Yang di sudutkan sementara desa ranto panjang peureulak dan pulau tiga serta tamiang hulu kabupaten aceh tamiang, kenapa tidak di soroti juga. Bahkan di tutupi oleh oknum media tertentu tersebut, yang berfikiran kotor serta tidak manusiawi.
Kami selaku warga desa alur canang mempertanyakan kepada oknum penulis media online itu, tertentu mengapa desa alur canang yang selalu di beritakan kenapa tidak berani memberitakan desa ranto panjang peureulak dan pulau tiga sampai tamiang hulu. Menurut info yang kami ketahui dari sumber yang layak di percaya mengatakan, media yang menuliskan berita desa alur canang adalah oknum wartawan yang berdomisili di wilayah kuala simpang itu. Namun mengapa tak berani dan tidak bernyali, untuk menuliskan eksploitasi minyak mentah di wilayah pulau tiga sampai dengan tamiang hulu desa kampong tani. Hal ini, yang kami pertanyakan apa sudah mendapatkan setoran receh atau terkesan banci karena kami selaku warga masyarakat tidak pintar cang panah (berkoar-koar).
Yang kami pastikan oknum wartawan tersebut, dengan sengaja melakukan intimidasi terhadap seluruh warga desa alur canang. Untuk tidak dapat mengais rezeki dari bulir-bulir minyak mentah yang di kais setetes demi setetes untuk menjadi pundi-pundi rupiah, yang dapat menghidupkan keluarga kami dan anak-anak kami. Serta kaum duafa, dan juga para yatim piatu yang ada di desa kami .
Warga masyarakat juga mengecam agar ke tiga kapolres untuk bertindak dan memperlakukan ke tiga wilayah yang memiliki semburan minyak mentah dari perut bumi berkeadilan dan tidak terkesan mendiskreditkan wilayah-wilayah tertentu untuk di ambil tindakan menjelang pemilu gubernur dan pemilu kada dapat kami ambil sikap bahwa ada oknum yang sengaja ingin memecah belah masyarakat aceh agar tidak terjadinya situasi dan kondisi dalam jelang pemilu yang sebentar lagi akan datang.
Rakyat aceh hanya menginginkan ketersedian lapangan pekerjaan karna tanpa lapangan pekerjaan masyarakat Aceh terkesan ada pembiaran mengalami kondisi lapar di karenakan tidak adanya sumber ekonomi yang bisa di raup oleh masyarakat kecil keadaan tersebut dapat mengganggu stabilitas keamanan tegas mereka dengan nada geram.
(Jihandak Belang/Team Silet)