Detikkasus.com – Sebanyak 200 perwakilan Netizen dari berbagai wilayah hadir dalam kegiatan sosialisasi yang diadakan Bid Humas Polda Kepri di Food Court Hotel Pacifik Batam, kamis (28/9) malam.
Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro, SH, S.IK, MH yang membawa perwakilan 10 orang perwakilan netizen dari Tanjungpinang juga hadir dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk “ Membangun Budaya Positif dalam Bermedia Sosial “.
Dalam sambutan Kapolda Kepri Irjen Pol. Drs. Sam Budigusdian , MH sangat mengapresiasi kepada seluruh Netizen yang menyambut baik acara sosialisasi ini, dengan harapan jangan mudah terprovokasi dengan berita Hoax.
Pengguna media sosial ( medsos ) di Indonesia sangat luar biasa, namun dari guyonan ( candaan ) banyak yang mengarah ke Hate Speech, begitu dahsyat nya pengaruh medsos pada saat ini, kita harus pandai memilih dan jangan sampai terpengaruh dengan berita Hoax maupun opini-opini lainnya.
Kepala Biro Multimedia Div Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, MH yang merupakan narasumber dalam sosialisasi ini mengatakan, pengguna medsos di Indonesia mencapai 300 juta lebih, yang artinya 1 orang bisa memiliki 3 sampai 4 akun medsos.
Salah satu contoh penangkapan Group Saracen, yang merupakan keberhasilan Polri dalam mengungkap pengguna media sosial yang bertujuan menyebarkan ujaran kebencian dan propaganda, dengan sosialisasi ini saya berharap kita bisa berdiskusi secara positif dalam penggunaan media sosial, jelas Yan Fitri.
Hal senada juga disampaikan perwakilan Menkominfo RI Dra. Maria, Hoax booming semenjak tahun 2016, yang bisa memecah belah bangsa, diantaranya propaganda, penggunaan Google dan Facebook sebenarnya tidak gratis, tanpa disadari kita menyumbang 300 ribu perorangan tiap tahun nya.
Maria juga menerangkan, “ Indonesia Hoax paling banyak di lakukan di politik, dan kita bekerja sama dengan Bareskrim Polri terhadap pelaporan dan penutupan akun-akun negatif, seperti hal nya group Saracen yang merupakan kordinasi Kominfo dengan Bareskrim Polri.
Disamping menutup akun negatif Kominfo juga menutup game yang bermuatan kebencian seperti game melawan tuhan, kata Maria.
Selain perwakilan Kominfo, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Bu Nuri juga angkat bicara,” Dampak dunia pada remaja dan anak di era digital yaitu melalui teknologi informasi komputer dan internet.
Fenomena ini terjadi dimana tempat anak kita belajar baik rumah,lingkungan dan sekolah.
Kenapa anak kita memilih Gadget, karena ingin gaul, hiburan, modern serta dikarenakan kesepian, karena nya peran orang tua dan keluarga sangat penting dalam menanggulangi permasalahan terhadap dunia internet dan Gadget, tutupnya. (PR14).