Indonesia, Propinsi Jatim, Kabupaten
Bojonegoro Detikkasus.com – Bupati Bojonegoro, Suyoto, memberi motivasi kepada para siswa SMA Negeri 1 Balen. Ia meminta agar para siswa giat belajar dan berani meraih mimpi. Ia berbagi pengalaman tentang perjalanan hidupnya bersama siswa di sekolah tersebut.
Doktor H Suyoto di hadapan siswa dan orang tua sangat berbahagia dan bergembira bisa bersama dengan generasi penerus masa depan bangsa dan Bojonegoro. Mengawali pertemuan ini Bupati menanyakan kepada para siswa siapa yang ingin keluar dari desanya. Kemudian kepada orang tua juga menanyakan hal yang serupa. Pertanyaan kedua adalah apakah anak anak ingin menjadi orang kaya.
Bupati dalam kesempatan ini menceritakan pengalamannya saat mendapatkan beasiswa di Xinhua China. Di sana kebanyakan pertanyaan adalah bagaimana cara hidup dan bagaimana mendapatkan uang. Sedangkan di bangsa Indonesia membicarakan tentang uang itu hal yang tabu. Kini keterbukaan membicarakan uang adalah perspektif masa depan.
Dalam kesempatan ini Kang Yoto menceritakan tentang perjalanan hidup mulai menempuh pendidikan jenjang SD sampai perguruan tinggi. Semenjak di jenjang MA ia sudah mengajar kitab dan ngaji di lingkungannya, momentum pertama adalah ketika ada tawaran untuk mengajar di alumninya semasa kuliah dulu. Akhirnya keputusan utamanya adalah menjadi dosen swasta. Di usia 35 tahun ia menjadi rektor di perguruan tinggi ternama di Malang. Kemudian masuk di ranah politik dan menjabat Bupati, kini ia sering mendapatkan undangan untuk menjadi pembicara di Brasil, Vatikan, dan beberapa negara di dunia. Tekad semangat dan kemauan serta bagaimana membahagiakan dan memberi manfaat bagi orang lain.
Saat ini banyak yang mengaku petani namun tak punya lahan, maka tak salah jika kemiskinan menjadi hal yang terhindarkan. Bupati menceritakan bahwa bekal utama adalah ilmu dan pengetahuan, bukan materi. Karena banyak pengalaman bahwasannya bekal materi tak menjamin.
Kang Yoto menuturkan bahwa di masa sekolah MI dulu sempat menjadi korban bullying kemudian akhirnya drop out. Kemudian karena keberanian akhirnya memutuskan kembali bersekolah bermodalkan tekad untuk sekolah kembali. Meski orang tua yang hanya tukang kayu, namun minat dan tekad untuk hidup yang tinggi. Kemudian masuk di Pondok Thalun karena bayarnya bisa saat panen atau akhir tahun.
Kini anak-anak SMA di Bojonegoro mendapatkan DAK Pendidikan. Seiring waktu pengalaman tentang hidup dan cita cita ia mengalami peningkatan. Semangat datang dari sang kakak yang berhasil mendapatkan beasiswa ke salah satu perguruan tinggi di Timur Tengah.
Sebelum menyapa para siswa dan orang tua, Bupati Bojonegoro bersama band pelajar SMAN 1 Balen berduet menyanyikan lagu Bojonegoro matoh buah karya Kang Yoto. Kemudian disambut dengan tampilan tari palagan Temayang yang ditampilkan oleh siswi siswi yang tergabung dalam ekstra kurikuler seni tari.
Kepala SMA Negeri 1 Balen, dra Rokhani Cahyaning Pratiwi, M.Pd menyampaikan motivasi siswa dan orang tua ini adalah kegiatan yang sangat penting dalam upaya menata masa depan anak anak SMAN Balen utamanya yang sebentar lagi akan lulus di jenjang SMA. Momentum ini agar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin apalagi motivasi langsung dari Bupati Bojonegoro.
“Kebanggaan kita adalah bagaimana menata masa depan anak apakah melanjutkan dijenjang pendidikan yang lebih tinggi ataukah akan mempersiapkan diri masuk di dunia kerja dengan berbekal ketrampilan. Masa depan anak anak adalah tanggungjawab bersama mulai sekolah, orang tua dan masyarakat apalagi sejalan dengan semangat yang diusung oleh SMAN 1 Balen membentuk manusia yang beriman dan berakhlak mulia, berdisplin, beretos kerja serta berdaya saing serta berbudaya peduli lingkungan,” tandasnya.(her)