Kalbar Masuk Daerah Yang Terhubung Dengan Satelit Satria – 1

Jumat, 23 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PONTIANAK I Detikkasus.com -* Provinsi Kalimantan Barat menjadi salah satu daerah yang terhubung dengan satelit SATRIA-1. Satelit multifungsi milik pemerintah Republik Indonesia berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) yang diharapkan dapat menyalurkan internet dengan kapasitas mencapai 150Gbps. Satelit ini akan menjadi yang terbesar di Asia dan nomor lima di dunia dari sisi kapasitas, untuk kelas di atas 100Gbps. Kapasitas yang besar ini diperuntukkan untuk mengatasi kesenjangan digital di wilayah-wilayah pelosok terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Tanah Air yang tidak dapat diatasi dengan teknologi seperti base transceiver station (BTS), microwave link, dan seratoptik.

Lokasi stasiun bumi SATRIA-1 di kalbar terleteh di desa peniti luar Kabupaten Mempawah. sedangkan untuk lokasi stasiun bumi SATRIA-1 lainnya di Manokwari, Timika, Jayapura, Ambon, Manado, Kupang, Tarakan, Banjarmasin, dan Batam.

Asisten Administrasi dan Umum Setda kalbar Alfian bersama Plh Kadis Kominfo Kalbar Zamroni hadir pada nonton bareng peluncuran satelit SATRIA-1 menyatakan syukur karna kalbar menjadi salah satu daerah yang terhubung dengan satelit SATRIA-1.

Baca Juga:  Kadispora Humbahas, Jakkon Marbun Lantik Lima Pejabat Fungsional

“ Masyarakat dan Pemprov Kalbar turut bangga dan bahagai dengan pelucuran satelit ini, dapat untuk peningkatan tranformasi digital kita mengingat khususnya di kalbar masih ada Blank spot yang masih perlu diperkuat, dalam meningkatkan kemampuan literasi digital ” ujar Alfian, (19/6).

Selain itu alfian juga berharap dengan adanya SATRIA – 1 dapat mempermudah komunikasi antar wilayah yang ada di kalbar terutama dibidang pendidikan, kesehatan, keamanan, dan lain sebagainya.

Seperti diketahui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, telah berhasil menempatkan Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) ke orbit dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada Minggu (18/6) waktu Florida, Amerika Serikat, atau Senin pagi waktu Indonesia.

Baca Juga:  Mewakili Bupati, Wabup Tanjab Barat Menghadiri Business Matching Tahap IV di Bali Nusa Dua Convention Center

Infrastruktur satelit ini merupakan program yang sangat strategis. Oleh karenanya telah dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Satelit SATRIA-1 merupakan proyek yang mengambil skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan Konsorsium PSN sebagai pemenang lelang pada tahun 2019. Konsorsium atau Badan Usaha Pelaksana (BUP) tersebut dinamakan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT). “Peluncuran Satelit Republik Indonesia, SATRIA-1 merupakan bagian penting perjuangan untuk hadirkan koneksi lewat angkasa.

Satelit SATRIA-1 hadir untuk menuntaskan kekurangan konektivitas pada layanan publik pemerintahan di seluruh pelosok Indonesia. Kita bersyukur satelit ini telah dapat menempati orbit, sekaligus terus berdoa agar dapat difungsikan dengan semestinya sesuai kerangka waktu yang dijadwalkan,” papar Pelaksana tugas Menkominfo RI, Mahfud MD. “Satelit SATRIA-1 merupakan satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-band. Berkat penerapan VHTS dan frekuensi Ka-Band yang turut diperkuat dengan 116 Spot Beam, satelit berbobot 4,6 ton ini diharapkan mampu memberikan layanan sambungan internet yang lebih cepat dan jangkauan lebih luas selama 15 tahun. Kami percaya Satelit SATRIA-1 adalah solusi terbaik untuk menyediakan layanan internet di seluruh nusantara. Dengan kehadiran Satelit SATRIA-1, kami berharap seluruh masyarakat Indonesia memperoleh kesempatan dan hak yang sama dalam mengakses layanan internet,” kata Direktur Operasional Jaringan PSN sekaligus Wakil Project Director PT Satelit Nusantara Tiga, Heru Dwikartono.

Baca Juga:  Menarik, Bupati Wajibkan ASN dan Dunia Pendidikan Saat Jam Kerja Gunakan Bahasa Jawa

Setelah peluncuran, Satelit SATRIA-1 dengan total kapasitas transmisi 150 Gbps, yang merupakan terbesar di Asia ini, membutuhkan waktu empat hingga lima bulan proses orbit raising untuk sampai dan menempati slot orbit 146 derajat BT tepat di atas Papua, Indonesia.

(Hadysa Prana)

Sumber : Rnt / Kementerian Kominfo Bersama Adpim Prov Kalbar

Berita Terkait

Serap Pekerja Lokal, Bupati Anwar Sadat Letakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit
Ratusan ASN di Kabupaten Cirebon ikuti Pemecahan Rekor MURI Pemakaian Sarung Tenun Terbanyak
Pemkab Cirebon apresiasi Perusahaan PMA dan PMDN Terbaik dalam Pelaporan LKPM 2024
Pj Bupati Cirebon: Penataan Taman Hutan Kota Sumber agar Lebih Indah
Pemkab Cirebon salurkan BLT DBHCHT untuk Pemulihan Ekonomi Buruh Pabrik Rokok
Pj Bupati Cirebon terima Audiensi Serikat Buruh bahas Mekanisme Penetapan Upah Minimum 2025
Bappelitbangda Kabupaten Cirebon gelar Anugerah Lomba Inovasi 2024
Pemkab Cirebon Fokus Kembangkan Sektor Gula dan Wisata Edukasi

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 21:15 WIB

Serap Pekerja Lokal, Bupati Anwar Sadat Letakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit

Jumat, 22 November 2024 - 11:20 WIB

Ratusan ASN di Kabupaten Cirebon ikuti Pemecahan Rekor MURI Pemakaian Sarung Tenun Terbanyak

Jumat, 22 November 2024 - 10:50 WIB

Pemkab Cirebon apresiasi Perusahaan PMA dan PMDN Terbaik dalam Pelaporan LKPM 2024

Jumat, 22 November 2024 - 10:47 WIB

Pj Bupati Cirebon: Penataan Taman Hutan Kota Sumber agar Lebih Indah

Kamis, 21 November 2024 - 10:36 WIB

Pemkab Cirebon salurkan BLT DBHCHT untuk Pemulihan Ekonomi Buruh Pabrik Rokok

Berita Terbaru