Tanggamus – detikkasus.com
Perjalanan realisasi Dana Desa di Pekon Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo Tanggamus, disinyalir banyak kejanggalan, Diduga kuat Kakon setempat, lancarkan aksi Korupsi Demi raup Keuntungan Pribadi.
Edi Purwanto,SE. merupakan kepala Pekon terpilih sejak tahun 2021 lalu, oleh sejumlah masyarakat, dirinya dinilai tidak transparan dalam mengelola Anggaran dana desa (ADD).
Pasalnya, dari sekian banyak penyaluran ADD yang di rencanakan di setiap tahun dipekon tersebut, justeru banyak item yang terkesan dipaksakan.
Semisal dalam kegiatan BANTUAN BIBIT PERTANIAN DAN PETERNAKAN KE MASYARAKAT pada program Ketahanan Pangan 20%, dimana Kepala Pekon satu ini, menganggarkan dengan nilai yang ditapsir mencapai puluhan juta rupiah, sementara realisasinya terlihat kacau balau.
Dikatakan oleh masyarakat dipekon Banjar Sari, bahwa untuk pengadaan bibit, Kakon mengadakan Bibit Kelapa, dimana setiap ketua RT mendapat bantuan Berkisar 70 batang lebih untuk dibagikan kepada warga. Akan tetapi warga banyak yang enggan menanamkan nya, alhasil bibitpun masih banyak tersisa.
“Untuk pengadaan bibit mas kami tidak tau menau, tau-tau bibit datang, katanya sih dipesan langsung oleh pak kakon dari pulau Jawa, yang diserahkan kepada ketua RT lalu dibagikan, tapi banyak juga yang gak mau,” ucap sumber yang dirahasiakan pada Rabu, (09/10/2024).
Bukan hanya itu dalam pengadaan Hewan ternak, Kakon membagikan 5 Ekor ayam jenis boiler kepada penerima, yang nantinya ayam-ayam tersebut dilakukan pembesaran oleh KPM, lalu akan kembali diambil oleh pihak Pekon untuk dijual dengan sistem bagi hasil, dari 5 ekor ayam yang dimaksud, KPM memperoleh 2 ekor dan pihak Pekon Menerima kembali 3 ekor. Namun, lagi – lagi banyak warga yang enggan menerima bantuan tersebut sedari awal.
“Nah Untuk pengadaan ayam, di RT 7 ini semua nya gak ambil mas, karena Takut gak jadi, terus infonya Pihak Pekon rugi katanya paska panen ayam tersebut,”Terang Sumber lagi.
Ada yang lebih menarik dalam pantauan awak media dilokasi, Ambulan Pekon, yang sejatinya untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam melancarkan mobilisasi pengantaran orang sakit, justru dimanfaatkan untuk dimintai biaya tambahan bagi pasien yang hendak menggunakan jasa ambulan. Soalnya supir ambulan mengkalim bahwa tidak da dana operasional tambahan dari kepala Pekon.
Parah nya nilai tambahan tersebut, ditentukan dari jauh atau dekat jarak tempuh pengantaran Pasien yang hendak berobat. Padahal, Pihak Pekon sudah mengganggarkan dana operasional ambulan sebesar Rp.30.800.000 pada tahun 2023 lalu, Hal ini dibenarkan oleh supir ambulan Pekon Banjar Sari.
“Iya mas biaya tambahan itu ada tergantung jauh dekat sebab untuk beli bensin mobil kan, paling sekitar 300.000 mas tergantung kemana bertobat nya,” Ucap Yusup supir ambulan Pekon setempat.
Ditambah lagi pada tiga tahun belakangan sejak tahun 2021, 2022 hingga 2023. pihak Pekon telah menganggarkan dana sebesar Rp.85.000.000 untuk Pemeliharaan Lingkungan RT, kegiatan yang dimaksud sifat nya bersih – bersih dan penyemprotan rumput pekarangan warga.
Nyatanya aktifitas dalam pengelolaan dana tersebut Nihil alias tidak ada, sebab masyarakat setiap hari Jumat sifat nya gotong royong tanpa diberi insentif atau gaji oleh kepala Pekon yang disebut program. Jumat bersih.
“Ada memang pak kegiatan setiap hari Jumat dipekon kami ini sifat nya bersih-bersih, ya ada juga penyemprotan rumput yang didapat dari pihak Pekon, tapi seluruhnya gotong royong gak di upah atau di gaji, tapi kalo ternyata ada anggaran nya yang begitu besar kami tidak tahu, soalnya semenjak kakon yang ini, sudah jarang ada rapat-rapat kalo ada apa-apa,” Ungkap Salah satu Warga di dusun Lain.
Agar informasi ini terlihat berimbang, awak media mencoba menemui kakon Banjar Sari di Kantornya, Namun sayang Kakon tidak sedang berada di lokasi. Dikatakan oleh Bendahara Utuk informasi lebih lanjut mengenai realisasi ADD dipekon Banjar Sari Awak media disarankan menemui kakon secara langsung.
“Setiap kegiatan ada TPK nya masing-masing pak jadi saya tidak ada kuasa untuk menjawab semua pertanyaan dari bapak, saya sarankan untuk ketemu Pak kepala Pekon langsung,”Ucap Bendahara dikantor Banjar Sari.
Hingga Berita dimuat Belum ada tanggapan dari Kepala Pekon, dihubungi via telepon dan ditemui secara langsung, hingga kini kaon belum memberikan tanggapan (Dalam Konfirmasi).Roli
Penulis : Rolly
Editor : Bambang hartono
Sumber Berita : Tim jurnalis