Kajian Pagi | Sungguh Manusia Itu Bodoh.

Detikkasus.com | Kajian Pagi | Sungguh Manusia Itu Bodoh.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Audzubillahiminasysyaithanirrajim
Bismillahirrahmanirrahim

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا﴿٧٢﴾لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh. Sehingga Allâh mengadzab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allâh menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. dan adalah Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Ahzâb/33: 72-73]
وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ
Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allâh. [Al-Baqarah/2: 74]
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allâh. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. [Al-Isra’/17: 44]
فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ ۚ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَاعِلِينَ
Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud dan Kamilah yang melakukannya. [Al-Anbiyâ’/21: 79]
إِنِّى لأَعْرِفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَىَّ قَبْلَ أَنْ أُبْعَثَ إِنِّى لأَعْرِفُهُ الآنَ
Sesungguhnya sekarang aku mengerti sebuah batu di kota Makkah yang dahulu mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus sebagai Rasul. Sekarang aku mengerti. [HR. Muslim, no. 2277. Lafazh ini mengikuti lafazh di dalam Shahîh Muslim-pen]
وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ
Tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. [Al-Isra’/17: 44]
لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Sehingga Allâh mengadzab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allâh menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. dan adalah Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Ahzâb/33:73]
Sungguh manusia itu zalim dan bodoh. Manusia dicap bodoh karena tidak menjalankan amanah yang telah diterimanya dari Allah Swt. Amanah dimaksud adalah menjalankan syariat agama Islam. Manusia ingkar kepada amanah. Manusia menolok amanah. Sungguh manusia bodoh.
Menjalankan, mentaati perintah Allah Swt itu amanah. Menjahuhi dan tunduk atas larangan Allah Swt itu amanah.
Manusia diperintah tunduk, taat, patuh, beribadah dan menyembah Allah Tuhan Yang Maha Kuasa saja, kenyataannya menolak, ingkar, khianat. Manusia malah memilih menyembah, taat, percaya dan patuh kepada hawa nafsu, batu, uang, harta, manusia yang dianggap pintar, keris, akik, kul buntek, ruh-ruh, makhlik halus, makhluk ghaib dll.
Padahal semua makhluk itu ciptaan Allah, Allah yang membuatnya. Tak pantas disejajarkan dengan Allah. Kecil sekali dihadapan Allah Swt. Kenapa menyembah citaannya, dan mengabaikan Allah Swt yang mencitakannya.
Sunggu manusia itu bodoh.
Mendapat balasan azab, siksa yang sangat pedih dan menyakitkan dari Allah Swt.
Semoga bermanfaat saudaraku.
Wassalam, (Priya).

Baca Juga:  DETIK KASUS | TANAM SAWIT BULURAN SERIAN DI DUGA TAMPA AMDAL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *