NAD |Detikkasus.com -Terkait adanya surat penerimaan surat pengaduan propam, dengan nomor SP.SP2/005643/X/2023/ BAGYANDUAN. Atas nama penerima laporan pengaduan propam itu, saya yang bertanda tangan dibawah ini. Saya, “Agus Maulana. SH”.
Berpangkat, Nrp. Aipda/72080011, sebagai TRIMLAP. Menerapkan dengan sebenarnya bahwa pada hari ini tanggal 30 oktober 2023, sekitar pukul.10.16.wib telah menerima surat dari seorang yang mengaku. Nama, yayasan lembaga advokasi sosial kemasyarakatan aceh raya. Pekerjaan, wiraswasta. Kewarganegaraan, indonesia. Alamat, jurong kebun merica. RT-001, RW-000 desa kuta barat kecamatan suka karya kota sabang provinsi nanggroe aceh darussalam. Dengan nomor hendpone, 085260xxxx15, yang ditujukan. Kadiv-propam polri, lampiran. 1 berkas terlampir, perihal. Dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh AKBP Erwan, SH. MH, selaku kapolres sabang polda aceh. Dengan wujud telah melakukan pemerasan terhadap kontraktor dan ikut main proyek di wilayah kota sabang, demikian surat penerimaan surat pengaduan propam ini. Dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya, jakarta 30 oktober 2023. Penerima surat di tanda tangani oleh agus maulana SH, Aipda Nrp 72080011.
Begitu juga, pada sebelumnya sempat terjadi. Dengan adanya pemberitaan yang telah terjadi terbit di media masa media online ini. Yang berjudul, status hasil laporan surat penerimaan surat propam mabes polri, sudah 3 bulan, Dugaan Belum Ada Tindak Lanjut Proses Secara Hukum Di Polri. Terbitan pada tanggal, 13 februari 2023 beberapa hari yang lalu.
Maka dari itu, pihak dari ketua “laskar” aceh : Minta kepala divisi (kadiv) profesi pengamanan (propam) markas besar (mabes) kepolisian republik indonesia (polri) dan mantan kepala kepolisian daerah (kapolda ) aceh, “wahyu”. Tak siikapi hasil pengaduan secara tertulis berbentuk dokumen. Menyangkut adanya menyalahgunakan wewenang jabatan sebagai kapolres sabang AKBP Erwan SH, diduga sudah 3 bulan lamanya. Sampai saat ini belum ada proses tindakan secara hukum, dugaan kembali kini telah di peti es-kan.
Parahnya lagi, ketika kalangan sejumlah wartawan media online ini. Mencoba melakukan jafrian melalui selular chat whatsapp, salah satu seorang pejabat polri di mabes polri. Yaitu, adalah kepala divisi profesi pengamanan (kadiv propam) mabes polri. Dengan nomor chat whatsapp selularnya 081249xxxx99, dengan penyampaian konfirmasi kepadanya. Tentang adanya dokumen surat penerimaan surat pengaduan propam polri, pada tanggal 30 oktober 2023 tahun lalu. Yang di tanda tangani oleh atas nama “Agus Maulana, SH”. Berpangkat, Nrp. Aipda/70080011. Sudah sampai dimana bapak, hasil perkembangannya, terkirim ke chat whatsapp selularnya. Senin 12/02/2024, sekitar pukul.18.23.wib.
Namun, apa yang telah dikonfirmasi oleh kalangan sejumlah wartawan media online ini. Oknum perwira polisi itu, di wilayah jakarta. Yang berjabatan kadiv propam polri, terpantau tidak ada jawaban serta merespon balasan chat whatsapp selularnya. Disinyalir pula membungkam tidak ada memiliki nyali sedikit pun untuk menjawab apa yang di konfirmasi oleh kalangan sejumlah wartawan media online ini.
Ironisnya lagi, berlanjut kalangan sejumlah wartawan media online ini. Mencoba melakukan jafrian ke selular chat whataappnya bapak “wahyu”, yang katanya mantan kapolda Aceh dibeberapa tahun yang lalu. Dengan nomor selular chat whatsappnya, 081248xxxx88. Menyampaikan secara konfirmasi kepadanya, tentang adanya atas laporan “LASKAR” ke propam mabes polri sudah 3 bulan belum ada kejelasan. Dengan atas surat laporan surat penerimaan pengaduan propam mabes polri ini…ijin bapak..sudah sampai di mana ya bapak…hasil proses secara hukumnya bpk.. Kemarin, senin 12/02/2024 sekitar pukul.13.27.wib.
Tetapi, dugaan hampir sama dengan oleh salah satu oknum perwira polisi kadiv propam polri. Yang sempat dilakukan konfirmasi, tidak ada jawaban apa pun. Disinyalir pula, sama-sama membungkam dan tidak ada sepatah komentar apa pun darinya ke dua oknum perwira polisi tersebut.
Selain itu juga, apa tindakan oleh bapak kapolri jendral listiyo sigit prabowo di mabes polri. Dalam hal, adanya surat penerimaan surat pengaduan propam polri di mabes polri, tertanggal 30 oktober 2023 pada tahun lalu. Diduga sampai saat ini, belum adanya tindakan proses secara hukum NKRI
(Jihandak Belang/Team)
