Kadis Kesehatan Sanggau, Ginting Menyampaikan Kasus Penyakit Demam Berdarah

SANGGAU I Detikkasus.com -, Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat saat ini telah menimbulkan 2 orang penderita meninggal dunia.

“Dari Januari hingga 30 September tahun 2023 ini sudah ada sebanyak 52 kasus DBD,” ujar kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting, Senin (2/10/2023).

Dijelaskan, kasus DBD menyerang 8 kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau. Kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Toba 3 kasus, Kecamatan Kapuas 11 kasus, Kecamatan Mukok 1 kasus, Kecamatan Parindu 12 kasus, Kecamatan Tayan Hilir 10 kasus, Kecamatan Balai 10 kasus, Kecamatan Tayan Hulu 3 kasus, Kecamatan Beduai 1 kasus, Kecamatan Sekayam 3 kasus.

Baca Juga:  AS SDM, Kapolri Minta Humas Perkuat Cooling System Hingga Jaga Netralitas Pemilu 2024

nyamuk aedes aegypti

Dikatakan, dibandingkan kasus DBD di tahun tahun sebelumnya ada perbedaan jumlah kasus. Pada tahun 2022, kasus DBD sebanyak 34 kasus dan tidak ada korban meninggal dunia. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 27 kasus dan tidak ada korban meninggal dunia. Kemudian tahun 2020 sebanyak 27 kasus dan 2 orang meninggal dunia. Sedangkan tahun 2019 sebanyak 119 kasus dan 1 meninggal dunia.

Baca Juga:  Permudah akses warga antar Desa, Kementrian PUPR bangun jembatan gantung

Ia mengakui kasus DBD di Sanggau tahun 2023 ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Penyebaran sudah di 8 kecamatan di Kabupaten Sanggau. Kategori umur dari anak-anak hingga dewasa.

Ginting mengimbau seluruh masyarakat, untuk mengambil langkah yang tepat dan efektif untuk mencegah DBD, dengan cara pemberantasan sarang nyamuk, hindari gigitan nyamuk, tingkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

Baca Juga:  DPRD Bojonegoro Tanggapi Keluhan Adanya Indikasi Intimidasi Kemenag Bojonegoro Dalam Pilkada 2024

“Jika sudah terjadi, penanganan namanya bukan pencegahan lagi. Begitu sudah terjadi, langsung segera diperiksa jangan sampai terlambat,” kata Ginting.

Disampaikan, Dinas Kesehatan juga melakukan fogging fokus di lokasi yang ditemukan kasus DBD. Meski demikian, fogging bukan hal yang utama, tetapi pencegahan diawal. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sementara jentik-jentik dan telurnya tidak. Sehingga dua tiga hari kemudian nyamuk bisa bisa muncul kembali.”pungkasnya.

(Hadysa.Prana)

Sumber ; Matnaji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *