Kadinsos Situbondo Geram Dengan Cuitan Akun FB “Tekos Sosial”

 

SITUBONDO | Detikkasus.com – Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Situbondo geram dengan komentar Akun Facebook (FB) “Tekos Sosial” di sebuah postingan media sosial (Medsos).

Mungkin bagi netizen harap gunakan medsos secara bijak. Pasalnya pemilik akun FB “Tekos Sosial” menuding Dinas Sosial selama ini tidak bekerja. Karena selama ini temuan Tekos Sosial di lapangan warga miskin terutama lansia masih banyak sementara bantuan dari Dinas sosial tidak pernah tepat sasaran. Sabtu, (28/04/2018).

Baca Juga:  Danpuslatpur -5 Baluran Turut Dampingi Menteri KKP Tinjau Panen Udang Vaname

Dalam cuitan dan komentarnya, “Kami selaku abdi sosial meminta jajaran Dinas sosial melek mata karena kondisi masyarakat di lapangan, jangan hanya riwa riwi pakai mobil dinas. jika tidak terima Tekos Sosial siap klarifikasi”.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo H. Lutfi Joko Prihatin sangat geram. Apalagi dikaitannya dengan Dinsos dan penyebutan dirinya selaku Kadis Sosial oleh pemilik akun “Tekos Sosial”, menurutnya jika memang masyarakat menemukan suatu kejanggalan di lapangan, harus segera melapor ke Dinas Sosial.

Baca Juga:  Tertib lalu Lintas Saat Berkendara Pesan Bhabinkamtibmas Desa Sumberklampok

“Pernyataan dalam komentar FB oleh akun Tekos Sosial tidak sesuai fakta. Berkenaan dengan data orang penerima manfaat, itu sudah ditentukan oleh Bapedda dan pusat”, ucap Lutfi.

Menurut Lutfi, “Sedangkan Dinsos hanya mengalurkannya sesuai dari data-data penerima bantuan tersebut. Bahkan bantuan yang memang program Dinsos, misalnya bantuan sembako bagi lansia lanjut, PKH dan lainnya. datanya didapat dari Bapedda. sedangkan Dinsos hanya melaksanakan program tersebut”.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Pakisan Kunjungi Warga dan Sampaikan Pesan Kamtibmas berkaitan dengan Pileg dan Pilpres 2019

Lutfi berharap kepada masyarakat Situbondo, untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial. Apabila terdapat penemuan di lapangan tentang keluarga tidak mampu. Seperti program lansia lanjut, bagi yang tidak masuk data penerima bantuan, mohon agar dilaporkan.

“Tidak perlu diexpos di media sosial yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, apalagi dengan komentar yang tidak sopan”, pintanya. (P4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *