Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Jum’at (11/06/2021) Sejak (KaDes) Kepala Desa kami studi banding ke Lombok Nusa Tenggara Barat NTB, hingga saat ini sama sekali tidak ada Output hingga Outcome nya masih zonk. Ada baiknya APH segera melakukan pemeriksaan, aku iyakin ada masuk atau gool (Menginap). Ujar masyarakat dan Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera, yang tidak ingin namanya terpublikasi.
“Alangkah baiknya sebelum Ketua APDESI Labuhanbatu melaksanakan Program studi banding ke Lombok, seharusnya ia sudah punya volume atau bentuk wacana yang matang. Agar dampak Outcome dapat tersaji hingga teruji manpaatnya”. Sayang sekali ternyata. Harapan perubahan dari sebuah kegiatan studi banding kelombok.
Menjadi suatu asumsi yang mampu menimbulkan bahwa program studi banding ke Lombok itu hanya sebatas, “Asal bapak bisa senang sayapun bisa tenang, karena memang sebenarnya kita ini sama-sama bisa menikmati anggaran dana desa labuhanbatu. Selagi bapak tetap bisa melindungi kami sebagai pengguna penanggung jawab anggaran dana desa aman kami atur itu semua. Bisik Iblis kepada Saitan”. Ujar Ketua BPD
Sejak mereka pulang dari Lombok NTB sama sekali tidak ada manpaatnya, selain hanya sebatas cerita pendek hingga cerita panjang, sambil mengisi absen hadir dan lalu pulang dari kantor desa. “Mereka pergi kelombok tanpa perhitungan yang matang, semua dipaksakan keberangkatannya dan. Hasilnyapun ia setuju bangat agar diperiksa Aparat Penegak Hukum (APH), kujamin mereka itu ada yang masuk (Gool) asal serius APH-nya melakukan pemeriksaan”. Ujarnya
Mengenang sebagian edisi 07/04/2021 yang lalu “Beberapa Kepada Desa dan permaisurinya berangkat ke Lombok NTB, disisi lain ternyata masyarakat bahkan Ketua BPD merasa kaget atau bingung tentang keberangkatan Kades / Permaisurinya ke Lombok “Saya dan rekan BPD merasa heran karena tidak ada dianggarkan atau di musrembangkan pengeluaran anggaran dana desa untuk ke lombok, apa lagi disituasi maraknya desas desus cerita Covid-19.”
Kemudian diedsi 17/05/2021 Sekira Pukul 08:58 Wib Junaidi alias Bokkor Ketua APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) mengatakan. “Sudah kutelusuri mereka menyebut Hasan dalangnya semua itu, dan sudah saya kasih tau pada Hobol Kadis PMD agar ia hati-hati sebab ada orang dalam yang bakal menikam dari belakang. Kata Pak Hobol ia saya sudah tau itu”
“Jangan enaknya saja yang kamu pandang, tapi. Ketika kami merasakan susahnya kamu malah tidak pernah memiikirkannya, enam bulan hingga sampai sekarang kami tidak gajian ada kamu pikirkan. Kami baru sekali merasakan sedikit senang sudah ribut mendunia, padahal ketika anggota DPRD Labuhanbatu studi banding empat kali setahun kenapa tidak ada yang ribut. Emangnya anggaran yang mereka gunakan dari mana uangnya”. Ujar Junaidi
“Tahap pertama sekitar (27) Dua Puluh Orang yang berangkat kelombok, sisanya direncanakan berangkat kelombok setelah lebaran nanti. Yang pasti kami berangkat kelombok sudah ada restu. Kalau mengenai anggaran kelombok sekira (12,5) Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah per/orang biayanya, bagi yang sudah berangkat termin pertama ada uang yang kondisi di pinjam mungkin”. Ujar Junaidi
Kenapa ia hanya sebatas keberangkatan kami kelombok yang menjadi sorotan, sedangkan Kepala Desa yang dari Aceh menuju Lombok tidak kalian bahas. “Kalian konfirmasi jugalah Kepala Desa yang dari Aceh menuju lombok biar adil. Ujar Junaidi alias Bokkor yang diduga kuat untuk mengalihkan situasi, agar awak media tidak terlalu jauh menyoroti aspirasi masyarakat dan Ketua BPD”.
(J. Sianipar)