Tanjab Barat l Detikkasus.com – Senin (30/1) kembali melanjut kan konfirmasi ke Kabid bina marga ,seputar pekerjaan yang ada di teluk nilau melalui pesan singkat wa,yang dikirim kan awak media kepada kasi bidang bina marga PUPR propinsi Jambi ,dalam jawaban pesan yang ada dijawab m.ridho ST ,sebagai berikut.
Menurutnya, proyek sejenis rigit beton pada kontruksi jalan rigid, retak yang di maksud bukanlah kerusakan.
” Jadi jalan rigid memang direncanakan untuk patah pada setiap sambungan sekmen, akan tetapi antara potongan atas dengan induktor bawah kadang tidak sejajar dan itu bisa terjadi sehingga menyebabkan keretakan pada permukaan dekat sambungan, ” kilahnya.
Lebih lanjut menurut dia, ” itu bisa diperbaiki dengan di suntik sealent aspal, dan saat ini perbaikan retak sambungan sedang dikerjakan oleh penyedia, ” terang nya ,
Saat ditanya perusahaan mana yang melaksanakan proyek rigid jalan sei Saren menuju Teluk Nilau dan Senyerang tersebut.
” Itu dilaksanakan oleh PT. Abun Sendi, multiyears dengan nilai kontrak sebesar Rp. 59. 271.640.340, ” terangnya.
Terpisah anggota komisi III DPRD Provinsi Jambi, Mohd.Rendra Ramadhan Usman, B.COMM menyayangkan adanya pekerjaan dari alokasi dana APBD Provinsi seperti itu.
” Kami meminta dinas PUPR Provinsi bertanggung jawab karena telah memilih kontraktor yang salah. Ini jalan as teluk nilau senyerang masa baru dikerjakan sudah rusak, ” sesalnya saat dihubungi via WhatsApp (30/1).
Sebelumnya diberitakan, Proyek dengan nilai puluhan milyar ini terkesan di kerjakan asal jadi, karena belum satu bulan selesai dikerjakan sudah mengalami kerusakan. Kondisi tersebut menjadi sorotan warga setempat, menurut warga pihak rekanan kurang memperhatikan kualitas pekerjaan.
” Seharusnya dengan dana yang besar kualitas pekerjaan semakin baik, bukan malah sebaliknya, ini juga akibat dari lemahnya pengawasan dinas terkait, “kata warga.
Menurut warga juga, dinas terkait dalam hal ini yaitu PUPR provinsi Jambi harus turun dan kroscek kelapangan supaya dapat melihat langsung kondisi pekerjaan.
” Jangan hanya menerima laporan diatas meja saja, PUPR dan konsultan pengawas nya harus turun dan lihat kondisi pekerjaan, “harap warga.
Dari pantauan media dilapangan beberapa waktu lalu sediktnya terdapat 3 titik yang mengalami retak memanjang pada ruas jalan yang telah di bangun. Hal itu dibenarkan warga kelurahan Teluk Nilau, kecamatan Pengabuan.
” Pekerjaannya sudah siap, cuma banyak yang retak beda dengan rigit beton bangunan tahun sebelumnya, ” kata warga kepada media.
Dia juga meminta pihak-pihak terkait untuk melihat kondisi jalan yang rusak tersebut supaya ada tindakan lanjut dan tidak terjadi pembiaran.
” Kita minta dinas terkait melihat kondisi yang rusak ini, supaya ada tindak lanjut jika dibiarkan di khawatirkan nanti makin besar retaknya, tentunya yang dirugikan adalah masyarakat, ” harap warga.
Anggota DPRD Provinsi Jambi dapil Tanjab Barat dan kabupaten Tanjab Timur, H. Abdul Hamid, SH merasa kecewa melihat hasil pekerjaan jalan rigit beton di kelurahan Teluk Nilau.
” Kontraktor jangan kerja asal jadi saja, kualitas pekerjaan seharusnya jadi perhatian, karna tidak sedikit anggaran provinsi yang di gelontorkan untuk pekerjaan itu, ” katanya saat dikonfirmasi melalui via telepon.
(TIM)