Detikkasus.com | Propinsi Kalbar, Sintang – Jembatan Desa Nanga pari, kecamatan Sepauk sangat memprihatinkan, pasalnya jembatan yang dibangun 3 tahun lalu, menggunakan anggaran BanSos sudah rusak parah. Dan Jembatan ini, dulunya, bersifat sementara sebelum di bangun jembatan beton, karena kayu log yang digunakan kekuatannya maksimal paling lama hanya tahan sampai kurang lebih 5 tahun, hal ini di ungkapkan Sebastianus Domisius pada Detikkasus.com, kamis (29/11/18).
Menurutnya, Jembatan yang sudah terealisasi hanya jembatan Dusun Tuntun Palah, dan sudah di bangun jembatan beton, sedangkan Jembatan Nanga Pare masih belum. Padahal ini merupakan akses utama menuju Desa Temawang Bulai, akses pendidikan, akses perekonomian dan kesehatan dan juga akses untuk anak didik Desa Nanga Pari ke sekolah, ungkapnya.
Jika jembatan ini roboh maka semua akses tertutup. Perekonomian, pendidikan, kesehatan akan terhambat. Dari sektor ekonomi, harga barang menjadi mahal karena penambahan biaya untuk penyeberangan barang-barang warga. Kami masyarakat agar ada perhatian pemda dan dinas terkait mengenai jembatan ini, mengingat Kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan. Satu kayu sudah patah dan hanya satu besi sebagai penahan. Jika Ini di biarkan, maka bisa mencelakai masyarakat yang melewatinya, dan sebelum memakan korban maka kami meminta bantuan pemerintah mengatasi permasalahan ini.
Apalagi Saat ini memasuki musim penghujan yang pastinya, akan membuat kontur tanah tidak kuat dan labil, sehingga akan membuat tanah terutama pondasi jembatan bisa longsor, oleh karena itu kami masyarakat Mohon bantuan pemerintah untuk segera menanganinya. Sebastianus menjelaskan. (tns)