JELANG LEBARAN, PEMKOT MADIUN SIDAK PASAR.

 

PROVINSI JAWA TIMUR, MADIUN KOTA, detikkasus.com- Dalam rangka pengawasan dan menyetabilkan harga kebutuhan bahan pokok di wilayah Kota Madiun, terutama makanan dan minuman olahan menjelang bulan ramadhan, Dinas Perdagangan Kota Madiun kembali menggelar sidak di sejumplah pasar dan minimarket di Kota Madiun, Sidak yang di laksanakan pada Selasa 23 Mei 2018, merupakan sidak hari kedua, dari serangkaian sidak yang pelaksanaannya di mulai dari kemarin, Senin 22 s/d Jum’at 26/5/2018).

Turut serta dalam Tim pengawasan dari dinas dan instansi terkait di kota Madiun seperti Dinas Perdagangan, Bagian Administrasi Perekonomian dan Kesra, Setda Kota Madiun, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Satpol PP, Dinas Kesehatan dan KB, Dinas Kominfo, Polresta Madiun, Disperindag Propinsi Jawa Timur, Bank Indonesia kantor Perwakilan Kediri serta rekan Media se wilayah kota madiun.

Baca Juga:  Korem 081/DSJ Gelar Lomba Band Antar Pelajar

Rombongan yang diberangkatkan dari dinas Perdagangan di jalan salak Kota Madiun, Langsung menuju pasar Sleko dan dilanjutkan ke pasar Kawak.

Dalam sidak ini, sejumlah pedagang menjadi sasaran sampling, terutama pedagang yang menjual daging sapi, ayam, beras, minyak goreng, kacang tanah, bumbu instan, sayur mayur seperti cabai, kentang, wortel, makanan olahan kemasan maupun curah.

Baca Juga:  Sambangi Warga Umat Budha Bhabinkamtibmas Bontihing Sampaikan Himbauan

Di pasar Sleko, tim menemukan sejumlah bumbu instan dan minuman kemasan yang sudah kadaluwarsa namun masih dipajang untuk di jual. Sedangkan di pasar kawak, tim tidak menemukan makanan maupun minuman olahan yang kedaluarsa, namun dari tim tatap mengambil sempel makanan dikedua pasar tersebut.

Ditannya tentang kenaikan harga barang pokok, tim dari Dinas Perdagangan Kota Madiun, Siti Qomariyah, mengatakan bahwa, rata-rata harga masih cukup setabil, yang mengalami kenaikan hanya sayur-sayuran, seperti kentang dan wortel, untuk wortel 14 ribu per kg dari 12 ribu per kg, sedangkan kentang 15 ribu per kg dari sebelumnnya antara 11-12 ribu per kg.

Baca Juga:  Pelantikan DPD Pemuda Tani Jawa Timur Dorong Sektor Pertanian Semakin Berdaulat Pereode 2017- 2022.

“Kenapan naik sebab pasokannya kurang karena terkait dengan panen yang masih lama, sehingga mengalami kenaikan, meskipun permintaan dari konsumen belum ada lonjakan menjelangramadhan,”Terangnya. (ADV/Anang Sastro).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *