Detikkasus.com | Pringsewu-Lampung
Universitas Aisyah Pringsewu Provinsi Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi yang terbaik dalam menjalankan peran Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan peningkatan yang berkelanjutan (continuous improvement) dan dilakukan terus menerus dengan tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip Good University Governance dengan mengutamakan aspek transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independensi, dan keadilan.
Salah satu Mahasiswa Aisyah yang namanya minta di rahasiakan AD menceritakan kepada tim awak media bahwa ada permainan untuk melanjutkan kuliah supaya bisa dan nilainya layak dengan sebutan “Jalan tikus” apabila ingin melanjutkan kuliahnya, AD menjadi mahasiswa di Universitas Aisyah Pringsewu akademi akper sudah menjalankan perkuliahan sampai semester 7 sudah lebih dari 3 tahun masa perkuliahan, AD berhenti karena tidak adanya biaya, dan setelah orang tua dari AD sudah sanggup untuk membiayai AD kuliah kembali, AD bersama orang tua nya datang ke kampus dengan tujuan untuk menbiayai kelanjutan perkuliahan anaknya tersebut, setelah sesampainya dikampus AD dan ayahnya bertemu dengan salah satu kepala keperawatan UAP berinisial IN, kemudian IN menjelaskan kepada orang tua AD bahwa “akan saya bantu sebisa mungkin untuk dapat melanjutkan lagi tapi disini banyak biaya-biaya yang harus dikeluarkan karena AD meninggalkan pelajaran sudah lama sekali” 40jt untuk depdiknas dan nanti lagi biaya untuk ke dosen dosen habislah kurang lebih 30jt,karna untuk beberapa sks matakuliah kamu yang tidak masuk, jadi kita akan kasih uang untuk nilai perubahan sietelah IN mengecek data dan menunjukkannya kepada AD ternyata AD berjenis kelamin laki-laki di data mahasiswa rersebut, AD pun terkejut karena kenyataannya AD adalah seseorang wanita kok bisa berubah laki-laki, IN pun akan membantu mengcrossceck kembali data AD di admin kepegawaian nanti saya hubungi lagi kalau ada perkembangan, kemudian AD bersama orang tua nya kembali kerumah, selang beberapa waktu AD mendapatkan telpon yang mengatakan dari pihak kampus akan membantu AD dengan cara “Jalan tikus” AD harus mengeluarkan uang kurang lebih hampir 70 jt, setelah itu AD menyampaikan kepada orang tuanya dan menyanggupi apa yang diminta oleh oknum pegawai Aisyah kemudian keesokan harinya IN kembali menelpon AD untuk bertemu di luar kampus tujuan membicarakan permasalahan AD, AD sempat bingung kenapa pak IN meminta bertemu di luar kampus, dan akhirnya AD pun menemui IN disebuah kafe di Pringsewu, setelah pertemuan IN pun menjelaskan kepada AD bahwa IN akan berusaha untuk membantu AD untuk bisa melanjutkan kuliahnya kembali, tapi disitu banyak biaya yang harus AD keluarkan, supaya sama-sama lancar.
Setelah pertemuan itu IN tidak memberikan kabar lagi selama beberapa bulan kemudian kepada AD, dan sampai AD mencoba menghubungi IN dengan jawaban “sabar masih di usahakan” ternyata untuk bisa melanjutkan harus bermain diduga dengan oknum dosen dan tidak mungkin pimpinan perguruan tinggi tidak tahu. (terangnya)
IN saat di konfirmasi oleh awak media menjelaskan, bahwa oknum yang terkait “Jalan Tikus” tersebut sudah dikeluarkan dari pihak kampus, dan mohon permasalahan ini jangan sampai ke dosen, saya akan berusaha lagi untuk membantu AD (ucapnya)
Kemudian tim awak media mencoba konfirmasi salah satu dosen di Universitas Aisyah Pringsewu Isnaidi melalui WhatsApp nya “apabila informasi itu benar maka pegawai UAP yang melakukan hal seperti itu akan dikeluarkan, sementara ini kami terima dulu laporannya dan kami tindak lanjuti jika memang ada yg seperti itu” (pungkasnya)
(Tim)