Oleh : Frischa Aulia Mahesti
(Prodi Ilmu Pemerintahan Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Malang)
Detikkasus.com | Di tengah tekanan yang datang dari wabah COVID-19 atau virus corona Presiden Joko Widodo memastikan pasokan dalam negeri tetap aman dan stabil. Sebab penyebaran virus corona telah menghentikan nyaris seluruh aktivitas perindustrian China sehingga berimbas pada sulitnya industri di Indonesia untuk memperoleh bahan baku. Pasalnya jika suplai terganggu, harga bahan pokok pasti naik dan berujung mengakibatkan pada kenaikan inflasi. Kondisi ini membuat pemerintah Indonesia harus responsif dengan memperlonggar masuknya barang impor bahan baku. Selain itu mengingatkan bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan sehingga suplai untuk bahan baku industri dan konsumsi harus di jaga agar masyarakat Indonesia tak khawatir. Karena sebagian masyarakat Indonesia takut dengan dampak virus corona berakibat suplai barang yang tidak ada. Disisi lain virus corona memicu kepanikan pada warga yang melakukan panic buying, padahal panic buying akan membuat peningkatan permintaan yang tajam hal ini memiliki dampak bagi perekonomian bila dibiarkan terus menerus.
Saat ini pemerintah perlu melakukan langkah-langkah yang tepat mulai dari mempertajam efektivitas bantuan pangan, inovasi pertanian, melancarkan distribusi dan penetapan target untuk menjaga kenaikan harga. Perhitungan perlu dilakukan agar tidak terjadi kekurangan bahan pangan saat bulan Ramadhan tiba yang artinya pasokan barang harus cukup. Harapannya pemerintah juga harus meningkatkan efektivitas kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat. Pemerintah harus optimis melawan inflasi dengan berbagai program pengendalian yang maksimal sehingga harga-harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat akan tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan yang membuat masyarakat kesulitan hingga bulan Ramadhan mendatang ini. Dengan begitu, ekonomi di Indonesia tetap terjaga meskipun ada potensi perlambatan ekonomi global di tengah wabah virus corona.