Detikkasus.com – Ya Allah, Allah muliakanlah hidupku dengan al-Qur’an.
Ya Allah jadikanlah al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku. Pernahkah mendengar do’a ini, Doa tersebut merupakan sebuah doa yang diriwayatkan oleh sahabat ibnu Mas’ud ra dari Rasulullah Saw.
Doa ini merupakan sebuah bukti bahwa al-Qur’an memang diturunkan sebagai obat. Dalam al-Qur’an surat al-Isra’ ayat 82:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: Dan Kami Turunkan dari al-Quran (sesuatu) yang menjadi obat dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian.
Ya Allah jadikanlah al-Qur’an penyejuk hatiku:
Maka berikut ini do’a agar al-Qur’an dijadikan penyejuk hati. Do’a ini terdapat dalam sebuah hadits yang dishahihkan oleh imam al-AlBani :
Dari sahabat ibnu Mas’ud: Rasulullah saw bersabda: tidak ada seorangpun yang apabila ditimpa rasa gelisah dan kesedihan kemudian membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي
Ya Allah sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hamba laki-lakiMu, anak hamba perempuanMu, ubun-ubunku berada di tanganMu, hukumMu berlaku pada diriku, ketetapanMu adil atas diriku, aku memohon kepadaMu dengan segala nama yang menjadi milikMu, yang engkau namakan diriMu dengannya, atau engkau turunkan dalam kitabMu, atau yang engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisiMu.
Agar engkau jadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku’ kecuali Allah akan menghilangkan rasa gelisahnya dan mengganti kesedihannya dengan kegembiraan. Kemudian para sahabat bertanya: wahai Rasulullah apakah wajib bagi kami untuk mempelajari kata-kata tersebut? Rasulullah kemudian menjawab: iya, bagi yang mendengarnya hendaknya mempelajarinya dan mengamalkannya, Insya Allah Indah di Dunia dan Akhirat. (PR14).