Bojonegoro | Detikkasus.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melakukan panen padi di Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, Jum’at (10/3/2023). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka bagian dari program panen nusantara satu juta hektar yang terdiri dari 66 titik se-Indonesia.
Acara panen ini dihadiri perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Kementerian Pertanian RI, Pimpinan Cabang Bulog Kabupaten Bojonegoro, Kepala Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu, Kelompok Tani Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu, serta juga penyuluh pertanian se-Kecamatan Sukosewu.
Kepala Balai Veteriner Subang, Kementerian Pertanian RI Sodirun menyampaikan agenda panen di Bojonegoro ini untuk menyukseskan panen nusantara 1 juta hektar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian. Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu titik yang dipilih dari 66 titik di seluruh Indonesia.
“Kaitannya dengan panen Nusantara ini, diharapkan dapat menambah semangat dari petani untuk bertani, kemudian PPL maupun dinas, bahwa pemerintah pusat itu memperhatikan pertanian,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Helmy Elisabeth menyampaikan bahwa kegiatan panen pada hari ini, makin menunjukkan bahwa Bojonegoro dikenal sebagai penghasil padi ketiga terbesar se-jawa Timur dan tentunya menjadi lumbung pangan Nasional.
Sehingga, dengan posisi tersebut, Bojonegoro pada hari ini menjadi salah satu lokasi dari 66 lokasi yang direncanakan oleh Kementerian Pertanian untuk kegiatan panen 1 juta hektar.
“Pada kegiatan panen ini mengambil tema padi petani kita untuk Indonesia. Ini saya tambahkan lagi padi petani Bojonegoro untuk Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kepala DKPP menjelaskan bahwa Kabupaten Bojonegoro dengan luas sawah hampir 83.197 hektar, tentunya ini menjadi modal dan potensi di sektor pertanian. Selain itu dukungan dari Ibu Bupati Anna Mu’awanah yang sangat konsen sekali untuk sektor pertanian, melalui berbagai macam program salah satunya yaitu program petani mandiri.
“Dari program itu, petani kita diberi motivasi dan dukungan untuk pemenuhan saprodi berupa benih dan pupuk. Itu baru salah satu program, belum program yang lainnya termasuk perhatian beliau untuk kebutuhan alat dan mesin pertanian pasca panen,” tandasnya.
Hal tersebut ditujukan agar potensi pertanian di Kabupaten Bojonegoro ini, memang menjadi tulang punggung penggerak ekonomi. Selain itu Bojonegoro beberapa waktu lalu juga telah melaksanakan MOU dengan Bulog. Sehingga dalam acara ini hadir bersama Bulog untuk memastikan, agar petani Bojonegoro terbuka peluang untuk bekerjasama dengan Bulog.
“Bersama-sama kita menjaga kestabilan harga, supaya petani kita merasakan dan menikmati keuntungan, agar lebih sejahtera,” tegasnya.
Luas panen untuk tahun 2023 pada bulan Januari Februari dan prediksi sampai dengan nanti akhir Maret sekitar 76.970 hektar luas panen, yang setara dengan 437.189 ton gabah kering panen. Helmy juga meminta Kementerian pertanian untuk memberikan dukungan untuk Kabupaten Bojonegoro.
“Sebab Ibu Bupati sangat-sangat serius untuk menangani dan mendukung sektor pertanian, Mohon terus dikawal Pak sehingga untuk mendukung sektor pertanian menjadi keberkahan dan kemanfaatan untuk petani Bojonegoro,”pungkasnya.
(Andri)