Istri Shalehah Aurat nya tidak untuk laki laki lain.

Detikkasus.com | Didalam ajaran Agama Islam, istri salehah adalah istri yang taat kepada suaminya, kecuali dalam hal kemaksiatan. Istri salehah juga menjaga anak dari api neraka.

Istri Shalehah Aurat nya tidak untuk dilihat atau untuk lelaki lain.

Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 34, Allah SWT berfirman, “Wanita (istri) salehah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka”.
Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga.

Salah satu perintah Allah SWT kepada para istri yaitu menaati perintah suaminya (kecuali dalam hal kemaksiatan) dan menjaga anak dari api neraka. Artinya: “Wanita (istri) salehah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (QS An-Nisa: 34).

Istri yang sholehah adalah? Istri yang sholehah adalah seorang istri yang selalu menaati suaminya selama hal tersebut bukan dalam kemaksiatan. Suami adalah pemimpin di dalam rumah tangga. Oleh karena itu, sudah sepatutnya untuk Moms menaati perkaatan suami.

Istri yang baik dan menurut ajaran Islam itu seperti apa? Membantu Suami dalam Kebaikan

Salah satu ciri perempuan yang baik menurut Islam yang harus ada dalam karakter perempuan adalah selalu memberi dukungan pada suami. Istri yang berusaha membantu dan mensupport suami dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah Ta’ala, akan menjadi sumber kebahagiaan bagi perempuan.

Istri taat dan patuh terhadap suami. Mengatur rumah tangga dengan baik. Istri bergaul baik dengan keluarga suami.

Tidak ngurusi pekerjaan suami karena sudah di penuhi kebutuhan nya baik nafkah lahir maupun batin.

Baca Juga:  Ngaji Diba / Diba'an Putri Dusun Gajah, Desa Ngembeh Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.

Dalam Al-Qur’an sendiri dijelaskan banyak hal mengenai kemuliaan seorang istri yang shalehah, yang merupakan idaman seluruh lelaki yang beriman di muka bumi ini.

Allah SWT berfirman : “Wanita (istri) shalehah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34).

Bisa membaca AL-Qur’an (Mengaji)
Sangat diutamakan bagi seorang wanita untuk bisa mengaji atau membaca Al-Qur’an. Semakin baik lagi jika mampu menghafal ayat-ayat Allah tersebut. Tidak hanya itu, mengerti dan memahami serta mengamalkan apa-apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an sangat baik untuk dilakukan karena Al-Qur’an sendiri merupakan tuntunan hidup yang langsung diberikan oleh Allah SWT kepada kita umat manusia.

Membiasakan diri mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an kepada anak ketika seorang wanita sedang hamil juga sangat baik untuk dilakukan, yang insya Allah mampu membantu merangsang perkembangan otak janin. Karena itu, istri yang shalehah sangat diutamakan untuk bisa membaca Al-Qur’an.

Berperilaku terpuji (akhlakul karimah)
Seorang istri yang shaleh tidak akan berbuat maksiat maupun lalai terhadap apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya. Senantiasa bersikap lemah lembut, bertutur kata yang baik dan terpuji, serta bersikap sopan dan santun terhadap suami.

Itulah sebabnya mengapa islam menganjurkan untuk memeilih calon pendamping hidup sesuai syariat agama, karena wanita shalehah adalah sebaik-baiknya perhiasan di dunia. Terlebih untuk membangun rumah tangga dalam Islam yang sakinah, mawadah warahmah.

Menjaga rahasia maupun aib suami
Istri yang shalehah tidak akan pernah menceritakan atau membeberkan keburukan atau kekurangan suami karena itu merupakan aib suami. Istri shalehah juga tidak akan pernah menceritakan perihal hubungan intim mereka kepada orang lain. Sebagaimana dalam sebuah hadist diceritakan sebagai berikut:

Baca Juga:  "Di mana saja kamu berada, Kematian akan mendapatkan kamu

Melayani suami dengan baik
Tugas seorang istri ialah melayani suami (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya, termasuk melayani kebutuhan biologis suami. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;

Melayani suami dengan baik termasuk kedalam kewajiban istri terhadap suami, oleh karenanya apa saja yang istri lakukan untuk suami, untuk kebahagian dan kepuasan suami merupakan ladang pahala bagi sang istri.

Dalam kehidupan berumah tangga selalu ada suka dan dukanya. Bahkan tak jarang kesalahan kecil bisa memicu perdebatan antar suami istri. Demi mencegah hal demikian, salah satu ciri daripada istri shalehah ialah tidak mudah marah, terutama atas perbuatan salah yang mungkin sengaja maupun tidak sengaja dilakukan oleh suami. Sebab manusia memang tidak ada yang sempurna, pasti ada saja perbuatan salah yang dilakukannya.

Sebagai istri hendaknya tidak mudah terpancing emosi serta tidak menghakimi suami atas kesalahan yang dibuatnya. Istri shalehah akan berutur kata lembut dan memaafkan perbuatan salah suami, kemudian memberitahukannya dengan baik-baik bahwa perbuatan suami itu adalah salah sehingga suami bisa mawas diri dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Dengan demikian, perselisihan pun bisa dihindari.

Memperindah dan mempercantik diri untuk suami
Sungguh keliru jika seorang wanita berpikir bahwa ia hanya perlu bersolek atau mempercantik diri dihadapan orang lain, sementara dihadapan suami hanya berpenampilan seadanya; bahkan ada yang berpikir tidak perlu merias diri jika dihadapan suami sendiri. Padahal, justru dihadapan suamilah seharusnya seorang istri membaguskan penampilannya karena memang suami adalah maharamnya dan halal untuk melihat dirinya.

Baca Juga:  Orang Tua Juga Bisa Di Katakan Durhaka Kepada Anaknya

Menjaga harga diri dan kehormatan dengan sebaik-baiknya, Istri yang shalehah pasti menjaga diri dan kehormatannya dengan baik terutama ketika ia tidak sedang bersama suaminya. Kesalahan besar bagi seorang istri yang berhubungan intim kecuali dengan suaminya karena zina merupakan dosa besar yang dilaknat Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang artinya;

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’ : 32).

“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Mumtahanah : 12).

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nuur : 2-3).

Penyusunan : Raja Muhammad Hafidz
Sumber : Kitab Suci Alquran
Catatan : Boleh Copy paste cantumkan penyusun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *