Oleh : Suci Navasari dari Program Studi Ilmu Pemerintahan Mahasiswa Universitas Muhammadyah Malang fakultas ilmu Sosial dan Politik.
Detikkasus.com | Generasi milenial kadang disebut dengan generasi Y, sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Artinya generasi milenial adalah generasi muda yang berumur 17-37 pada tahun ini. Generasi milenial dianggap special karena memiliki perbedaan yang cukup tajam dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal teknologi. Generasi milenial memiliki ciri khas tersendiri, mereka lahir pada saat TV sudah berwarna, handphone semakin canggih, serta fasilitas internet yang sudah massif diperkenalkan, sehingga tidak heran jika generasi milenial ini sangat mahir dalam teknologi. Sehingga generasi milenial ini banyak menggunakan teknologi komunikasi atau internet yang sering kita lihat generasi booming masa kini, mereka mengenal (instagram, facebook, whatshapp dll).
Maka dari itu negara membutuhkan generasi milenial dalam memajukan bangsa. Salah satunya mengikut campurkan generasi milenial kedalam pemerintahan atau dunia politik. Jiwa semangatnya, jiwa yang memiliki amunisi moodboster, jiwa yang penuh dengan ambisi kuat untuk maju. Cocok untuk turut dipartisipasikan kedalam dunia politik atau pemerintahan. Negara membutuhkan ide-ide baru supaya tidak ketinggalan zaman. Apalagi sekarang masuk dalam era revolusi industri 4.0. Semua serba canggih dan itu memudahkan kita untuk berkomunikasi dan memudahkan mengerjakan pekerjaan.
Warga negara menginginkan penyelenggaraan negara yang good governance, yaitu pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab. Salah satu cara untuk mengembangkan good governance adalah dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pemerintahan, dimulai dari tingkat individu, meningkat kepada kelompok, dan kemudian menuju pada inovasi organisasional. Generasi milenial pasti memiliki kreativitas dan inovasi yang sangat tinggi. Kreativitas merupakan pengembangan ide baru dan inovasi merupakan proses penerapan ide tersebut secara nyata ke dalam praktik.
Generasi millenial sangat dibutuhkan dalam pemerintahan dan pembetukan goodgovernance. Generasi millenial sangatlah diharapkan untuk menjadi agen perubahan (Agent of Change). Mengingat ide-idenya yang selalu segar, pemikirannya yang kreatif dan inovatif yang diyakini akan mampu mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik lagi, melalui perubahan dan pengembangan. Secara umur, kaum milenial kini seharusnya sudah menduduki level kepemimpinan tengah dan atas dalam sebuah organisasi manajerial level. Sebentar lagi, mungkin akan lebih banyak pemimpin milenial yang menduduki posisi-posisi teratas dalam organisasi, seperti di kementerian, dirjen gubernur, bupati, CEO, direktur, generalmanager. Gaya kepemimpinan atau leadershipstyle, kompetensi, nilai-nilai perilaku atau behaviorhabit yang begitu ampuh menjadi solusi di era lama kini mandul alias tidak mempan lagi menyelesaikan persoalan-persoalan kekinian di era baru. Oleh sebabnya, para pemimpin babyboomers dan generasi X harus mulai legowo untuk menyerahkan tampuk kekuasaannya kepada para pemimpin milenial.
Tidak semuanya pemimpin pemerintahan dan di dunia politik harus orang yang sudah berumur (tua). Negara membutuhkan kinerja yang cepat, tanggap, bertanggung jawab, dan membangun. Pemikiran-pemikiran kreatif dan inovatif juga penting dalam membangun Negara. Kemahiran dalam teknologi dan insfrastruktur yang ada, sehingga memiliki banyak peluang untuk bisa berada jauh di depan. Negara membutuhkan kerja nyata bukan janji manis yang diucap atau kata lainnya makan gaji buta. Supaya tidak tertinggal dengan negara-negara maju lainnya.
Mewujudkan good governance ini sangat tidak mudah. Dibutuhkan komitmen dalam mengembangkan inovasi dan harus disetujui oleh pimpinan tertinggi agar ada jaminan bahwa setiap inovasi yang sedang berjalan tidak akan terhenti sebelum prosesnya selesai. Inovasi merupakan salah satu aspek budaya birokrasi yang sangat mempengaruhi bagi keberhasilan reformasi birokrasi atau dengan kata lain mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Melakukan inovasi bukan hanya sekadar menghilangkan pemborosan, kecurangan ataupun penyelewengan. Inovasi menitikberatkan pada penciptaan sistem organisasi pemerintah yang secara terus-menerus mencari cara untuk menjadi lebih efisien. Sehingga negara harus memiliki pemimpin yang bisa mewujudkan good governance.
Disinilah peran generasi milenial terlihat jelas ketika ikut dalam pemerintahan atau dunia politik. Generasi yang memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif serta ide-idenya yang selalu segar dapat membantu dalam mewujudkan good governance dalam suatu negara. Adanya ide-ide yang selalu segar ini dapat mewujudkan inovasi. Kegagalan dalam mencapai inovasi adalah pegawai yang terpacu atau tidak mau memunculkan ide-ide barunya. Dalam mewujudkan good governance ini perlu adanya manajemen penyelenggaraan pemerintah yang handal melalui pembangunan kualitas sumber daya manusia yang berkinerja tinggi dan mempunyai pemikiran inovatif sebagai pelaku goodgovernance. Sifat seperti inilah yang dimiliki generasi milenial. Inilah pentingnya generasi milenial masuk dalam pemerintahan atau dunia politik dalam mewujudkan good governance.
Semua warga negara menginginkan pemerintahannya yang baik. Supaya warga negaranya terjaga keamanannya dan kesejahteraannya. Negara dikatakan maju adalah dimana warga negaranya sudah tidak dalam kategori miskin dan sejahtera dalam arti berkecukupan dalam hal apapun dan tidak ada yang namanya pengangguran. Generasi milenial ini merupakan tiangnya sebuah negara. Maka dari itu generasi milenial ini tidak boleh runtuh atau rusak.