Detikkasus.com | “Dan Allah tidak menyukai orang zalim.”(Ali Imran 57, 140 dan Asy-Syura 40)
Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Allah swt juga berfirman:
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl[16]: 97).
Tafsir Quran Surat Al-An’am Ayat 160 60. Orang mukmin yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebajikan akan dilipatgandakan (pahalanya) oleh Allah sebanyak sepuluh kali lipat. Sedangkan orang yang datang dengan membawa keburukan hanya akan dihukum berdasarkan besar atau kecilnya keburukan tersebut, tidak akan dilebihkan dari itu.
Dan pada hari Kiamat nanti mereka tidak akan dizalimi dengan cara dikurangi (pahala) kebajikannya maupun ditambah hukuman keburukannya. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) Barang siapa bertemu dengan tuhannya pada hari kiamat dengan amal kebaikan dari amal-amal yang shalih, maka baginya sepuluh kali lipat (pahala) dari kebaikannya itu. Dan barangsiapa bertemu dengan tuhannya dengan dosa, maka dia tidak dikenai hukuman, melainkan dengan yang sebanding dengan kesalahannya.
Dan mereka tidaklah terzhalimi meski sebesar dzarrah sekalipun. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 160. Allah memberi dorongan untuk melakukan amal shalih bahwa orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal kebaikan maka dia akan dibalas dengan kebaikan 10 kali lipat, sebagai bentuk karunia dari-Nya.
Dan mungkin saja Dia akan membalas dengan balasan yang lebih banyak, seperti biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, dan terdapat beberapa kebaikan yang mana pelakunya akan dibalas dengan balasan tanpa batas. وَمَن جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ (dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat) Yakni perbuatan-perbuatan buruk. فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا(maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya) Tidak lebih dari itu, sesuai dengan besar dan kecilnya keburukan tersebut. Perbuatan syirik akan dibalas dengan siksa yang kekal di neraka, dan orang beriman yang berbuat maksiat akan dibalas dengan balasan setimpal sesuai dengan siksaan yang telah dijelaskan ukurannya, dan ini apabila ia tidak bertaubat; adapun bagi orang yang telah bertaubat dan amalan kebaikannya mengalahkan amal keburukannya atau Allah memberikan rahmat dan karunia ampunan-Nya kepadanya maka ia tidak akan disiksa. وَهُمْ (sedang mereka) Yakni orang yang datang dengan amal kebaikan dan orang yang datang dengan amal keburukan. لَا يُظْلَمُونَ(tidak dianiaya) Baik itu dengan mengurangi pahala kebaikan orang yang berbuat baik atau dengan menambah siksaan bagi orang yang berbuat keburukan. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 160 Aturan umum untuk orang-orang yang beriman adalah bahwa: Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya; dan kadang ditambah hingga tujuh ratus kali lipat. Dan terkadang juga diberi balasan tanpa perhitungan.
Dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, tanpa ada tambahan. Pembuat amal saleh tidak dizalimi dengan pengurangan pahala, begitu juga para pembuat keburukan tidak dizalimi dengan tambahan siksa. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 160. Kemudian Allah menyebutkan sifat balasan. Dia berfirman, “Barangsiapa membawa amal baik,” perkataan dan perbuatan, lahir dan batin yang terkait dengan hak Allah dan hak hamba-hambaNya, “maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” Ini adalah pelipatgandaan minimal. “Dan barangsiapa yang membawa perbuatan.
“ (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.“ (QS. Luqman : 16)
“Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula.” Zaroh adalah bagian terkecil dari sesuatu, yang di dalam Ilmu Fisika disebut atom.
Allah SWT menegaskan bahwa tak satu pun perbuatan manusia, meski sekecil atom, lepas dari perhatian dan pengawasan Allah SWT.
Perbuatan baik, betapapun kecilnya, pasti akan mendapat balasan. Demikian juga perbuatan jelek pasti akan mendapat balasan. Balasan bisa diterima di dunia ini, dan bisa pula di akhirat kelak. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada balasan yang tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, apa yang kurang sempurna, dan apa yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya. QS. Ar-Ra’d (13): 8
Rilis: Supriyanto als ilyas (Pria Sakti) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (GMICAK)
Sumber: Ayat-Ayat Suci Alquran.