Detikkasus.com |JATENG
Semarang-
Sebagaimana kita maklumi bahwa di era revolusi industri 4.0 yang menuntut transformasi bisnis menggunakan basic technologi digital/online (Internet) memaksa juga setiap individu, korporasi, lembaga, instansi dan elemen lainnya untuk menyesuaikan aktivitasnya dengan menggunakan media yang berbasis digital/online. Dengan IT (Informasi Tekhnologi) dunia bagai dalam genggaman.
Disamping sektor industri, sekarang berbagai informasi dengan cepat dan mudah diterima oleh masyarakat, baik informasi yang aktual, faktual, sampai informasi hoax (bohong) yang dapat menyesatkan dan menimbulkan fitnah.
Menyikapi kondisi ini sangat diperlukan kecerdasan dikalangan masyarakat untuk dapat menilai apakah informasi yang diterimanya itu benar atau hoax. Untuk menilai informasi itu benar atau hoax dapat dilakukan secara sederhana antara lain masyarakat harus mengetahui dari mana sumber informasi tersebut. Informasi yang dapat dipercaya misalnya informasi resmi dari pemerintah, dari media-media terpercaya yang terakreditasi (TV, Radio, Media Cetak, Media Elektronik) dan juga menilai kewajaran dari informasi yang diterima, karena terkadang ada berita yang seolah-olah dibuat oleh pejabat yang berwenang tetapi ternyata hasil editan atau dipalsukan.
Informasi tidak wajar dapat dicontohkan misalnya berita yang beredar adanya tokek yang berbunyi siang dengan berat 2 Kg akan dibeli seharga dua milyar. Ini jelas berita atau informasi yang tidak wajar.
Hal penting lainnya adalah masyarakat dituntut untuk tidak mudah meneruskan informasi apapun yang belum diyakini kebenarannya apalagi yang mengandung SARA atau pornografi, karena apabila hal ini tidak terkendali maka sangat dimungkinkan akan terjadi keresahan dimasyarakat bahkan bisa menimbulkan konflik atau kekacauan. Akhirnya masyarakat akan berada pada posisi bertanya sebenarnya berita yang benar itu yang mana, karena seolah-olah semua berita/informasi yang diterimanya benar.
Untuk itu sangat dibutuhkan peran Media yang ada, baik itu media cetak, elektronik, maupun media online untuk memberikan informasi yang cepat, aktual, faktual dan terpercaya tanpa tendensi, dimana tentunya peran ini menjadi tanggungjawab para jurnalis (wartawan) yang harus memiliki integritas tinggi.
(Dr. Budiyono, S.H., M.H
Pembina Media JK.)