Ilustrasi Pengamatan dan Fenomena Gerhana Matahari Cincin Desember 2019.

Jejakkasustv.com | Berau Kaltim – Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi pada 26 Desember 2019 Do kabupaten Berau, Ini merupakan fenomena yang terjadi ketika bayangan Bulan hanya menutupi bagian tengah Matahari, sehingga menyisakan bentuk cicin api di sekeliling bayangan Bulan.

Kedudukan Matahari dekat titik nodal (titik potong khayali di langit, di mana orbit Bulan tepat memotong ekliptika yakni bidang edar orbit Bumi saat mengelilingi Matahari) Tidak disebut musim gerhana yang berulang

Kombinasi periode ini tidak berulang setiap Tahun, periode Saros. Jika musim gerhana di bulan Desember, maka gerhana Matahari dapat terjadi sebanyak 1 kali dalam satu tahun. Sebab, total keseluruhan jenis gerhana per tahun 1 Kali ini dihanguskan dalam 2019.

Sebelumnya, Gerhana Matahari Cincin sempat menyambangi Indonesia pada 22 Agustus 1998 di Sumatera Utara dan Kalimantan Utara dan GMC 26 Januari 2009 jalur cincin melewati Sumatera Selatan dan Kalimantan.

Baca Juga:  Ketua Kodrat Sultra Umumkan Dirinya Siap Jadi Ketua Koni Sultra 

Empat fenomena gerhana yang terjadi yaitu Gerhana Matahari Sebagian (5-6 Januari 2019), Gerhana Bulan Total (21 Januari 2019) dan Gerhana Matahari Total (17 Juli 2019) yang tidak bisa diamati di Indonesia serta Gerhana Bulan Sebagian (17 Juli 2019) yang dapat diamati di Indonesia.

GMC tahun ini berada dalam kategori siklus Saros 132 yaitu gerhana ke-46 dari total 71 kali gerhana, sejak pertama kali terjadi pada 13 Agustus 1208. GMC ke-47 diperkirakan bakal terjadi pada 5 Januari 2038 dan gerhana terakhir tanggal 25 September 2470.

Gerhana dimulai saat kontak pertama terjadi yaitu ketika piringan Bulan mulai menutupi piringan Matahari. Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari itu akan makin besar hingga akhirnya seluruh Bulan mulai menutupi piringan Matahari.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Pancasari Jalin Komunikasi Dengan Warga Masyarakat Dalam Membina Kamtibmas

Fase Bulan menutupi piringan Matahari ini disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.

Kontak Kedua hingga Ketiga itu disebut Durasi Cincin yang durasi waktunya bervariasi. Saat fase ini terjadi, kecerlangan langit akan meredup. Puncak keredupannya ialah saat terjadi Puncak Gerhana.

Saat puncak gerhana terjadi, besaran piringan Matahari yang ‘tergerhanai’ bergantung pada magnitudo gerhana. Khusus di Indonesia, waktu puncak gerhana mulai pukul 11.49 WIB di Sabang, Aceh. Sementara periode gerhana paling akhir pukul 15.51 WIT di Jayapura, Papua. GMC.

 

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimarau melalui keterangan resminya TEKAT SUMARDI saat di temui Di Ruangan kerjanya mengungkapkan 26/19 ,” Aceh sinabang. Sumatra Utara. Si Volga. Riau siak. Kepulawan Riau batam. Kalbar singkawang. Kalimantan Utara. Dan berakhir Di kalimantan Timur tanjung Redeb Berau.

Baca Juga:  DPRD kabupaten berau Vs Buma terkait pembahasan PHK Karyawan Lokal

GMC tidak hanya menyambangi sejumlah wilayah di Indonesia. Ada beberapa wilayah yang dilewati jalur cincin GMC yaitu Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Samudera Hindia, Singapura, Malaysia, dan Samudera Pasifik. Desember, Banjir Hujan Meteor hingga Gerhana Matahari Cincin

FOKUS Gerhana Matahari Cincin 2019. Mulai Parsial di Planetarium Berau 12 : 14. Dan Puluhan Pegawai BMKG kalimarau Serta Angota Wartawan Nasional MenMenyaksikan Gerhana yang sempurna Serta Lokasi dan Waktu Puncak Gerhana Matahari.

Gerhana Matahari di Indonesia Pertama Kali Terlihat Sempurna di kalimantan Timur kabupaten berau. Pada pukul 14 : 10. Berakhir 14 : 12 .

 

(Bastyan / Pria Sakti JK TV Kalimantan Timur Melaporkan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *