Bojonegoro | Detikkassus.com – Forum Industri Kecil Menengah (IKM) Jawa Timur (FIJ) Bojonegoro menggelar acara buka bersama dan berbagi kepada anak yatim piatu. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (17/04/2023) di Kedai Rosemarys Jl. Basuki Rahmat Gg. Ma’ruf No. 135 Bojonegoro.
Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang pada anak yatim piatu, yang merupakan salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan Imam At-Thabrani, bersedekah kepada anak yatim bisa menutup tujuh puluh pintu kejahatan.
Silvia Meris Retnowati selaku Ketua FIJ Bojonegoro menjelaskan kegiatan ini para pelaku IKM bersama-sama berbagi berkah ramadhan, menggelar buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada 51 anak yatim berasal dari Yayasan Al Kahfi Bojonegoro serta beberapa lainnya merupakan saudara/tetangga anggota IKM.
Ia mengungkapkan geliat IKM di Bojonegoro setelah pandemi terutama tahun ini sangat pesat. “Banyak teman-teman yang memiliki inovasi baru produknya. Semoga pelaku IKM dan UMKM di Bojonegoro terus berkembang,” tambah Meris.
Dalam kegiatan ini juga mengundang Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro Nanang Dwi Cahyono. Nanang berharap kegiatan seperti ini dapat terus diadakan secara konsisten. “Semoga dengan kegiatan seperti ini para pelaku IKM dapat semakin erat dan produk IKM maupun UMKM semakin maju,” kata Nanang.
Saat acara, Ustad Adam dalam ceramahnya menyatakan salah satu kisah dari Umar bin Khattab. Salah satunya kisah terkenal, yakni saat Umar bertemu seorang ibu yang memasak batu untuk anak-anaknya lantaran tak memiliki makanan apapun. Suatu malam, Khalifah Umar melakukan kebiasaan rutinnya, berjalan bersama pengawalnya untuk melihat kondisi rakyatnya.
Setelah itu Umar mendengar tangisan anak kecil dan mendatangi rumah asal suaranya. Lalu Umar bertanya dan si ibu bercerita bahwa sedang memasak sebongkah batu untuk menghibur sang anak seolah-olah ibunya sedang membuat makanan.
“Tanpa pikir panjang, Umar segera pulang dan mengambil sekarung gandum. Ia membawa sendiri karung gandum di punggungnya dan menuju ke rumah ibu yang memasak batu,” ucap Ustad Adam.
(Andri)