Ibu Hainur Seorang Penenun Kain Bugis Yang Masih Bertahan Di Lintau Buo Utara

Provinsi Sumbar – Tanah Datar, Detikkasus.com – Luak Nan Tuo memang kaya akan pesona dan memiliki tangan-tangan terampil dibidang aneka kerajinan, seperti menenun songket, menyulam dan lain sebagainya, namun ada satu yang saat ini sudah mulai hilang bahkan hanya tinggal satu saja pengrajin dan itupun sudah tua di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Tanah Datar.

Tenunan kain Bugis namanya, tenunan ini sudah sejak lama dan hanya ada satu orang penenun yang masih bertahan hingga saat ini yaitu Ibuk Hainur. Ibuk yang sudah mulai renta tersebut masih mampu menenun kain bugis dengan baik dan dibantu oleh dua orang cucunya yang juga memiliki keahlian tersebut.

Tenun kain bugis yang terdapat di Tanjung Bonai Lintau Buo Utara ini juga khas dan beda dengan yang lain karena memakai sutra, jadi kualitasnya halus dan lembut.

Baca Juga:  Menjalin Silaturahmi di Hari Raya Pagerwesi Bhabinkamtibmas Desa Pegadungan Melaksanakan Sambang Kerumah Warga

Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi ungkapkan, ini merupakan warisan tradisi yang juga patut kita hidupkan kembali di samping saat ini kita punya Tenun Pandai Sikek, Tanjuang Modang, Pamusihan dan lain lain yang IKM nya terus dalam pembinaan, ucapnya beberapa waktu lalu saat menunjau stand Tanah Datar di JCC Senayan pada Kriyanusa 2017.

Ia menambahkan, kita patut berbangga dan syukuri karena Dekranasda kita juga didukung oleh Dekranas pusat, sehingga kedepan kita Tanah Datar akan memiliki rumah tenun sendiri, sekolah tenun, pusat promosi, asrama bagi peserta didiknya bahkan kita akan bangun kampung tenun Bugis di Tanjung Bonai tersebut, ucap Emi.

Baca Juga:  Babinsa Tugusari Koramil 0824/15 Bangsalsari Bantu Masyarakat Lebarkan Jalan

Tinggal nanti kedepan bagaimana kita memeneg ini dengan baik dengan mengikuti berbagai iven pameran berskala Nasional bahkan Internasional, sehingga Tanah Datar akan lebih dikenal dimata dunia sebagai penghasil tenun songket maupun handycraft yang berkualitas dan berdaya saing. Namun ini semua tentu tidak terlepas dari dukungan serius pemerintah daerah sebagai mitra dekranasda, sambungnya.

Dari hasil kegiatan pameran Kriyanusa yang digelar Dekranas dan kita ikuti penuh hingga penutupan pada hari ini, Minggu (01/10), sangat terlihat hasilnya yang menggembirakan. Songket kita dan kerajinan lain banyak laku terjual hingga mencapai omset ratusan juta rupiah, dan stand juga selalu padat pengunjung.

Baca Juga:  Polda Aceh: Cooling System Jelang Pil-Kada Perlu Dioptimalkan

Dari pencapaian hasil yang baik ini, sudah menunjukkan bahwa kerajinan kita Tanah Datar sangat diminati kalangan berduit dari berbagai wilayah di Indonesia dan Luar Negeri. Ini kedepan akan menjadi bahan evaluasi bagi Dekranasda dan kajian bersama untuk mengembangkan kerajinan tenun baik songket maupun kain bugis dari bahan dasar sutera ini, sehingga nanti akan lahir wirausaha muda di Tanah Datar, pungkas Emi Irdinansyah.

Kepada tim pendamping dekranasda yang ikut mendampingi IKM Putri Ayu Songket Pandai Sikek, dan semua pihak yang telah membantu suksesnya keikutsertaan kita pada ajang Kriyanusa ini Ketua Dekranasda ucapkan terima kasih, semoga kedepan pencapaian hasil akan lebih baik lagi, sambungnya. (Myt/Irf).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *