Hutan Lindung lereng Gunung Lemongan Lumajang Diamuk Sijago Merah Lagi.

Propensi Jatim – Kabupaten Lumajang: Detikkasus.com – Peristiwa kebakaran hutan lindung sering terjadi di saat musim kemarau datang, kali ini kebakaran terjadi lagi di lereng gunung Lemongan yang beberapa bulan sebelumnya sudah terjadi kebakaran.

Kali ini Kembali warga dikejutkan akan peristiwa terbakarnya kawasan hutan lindung dilereng gunung Lemongan tepatnya Petak 12 RPH Ranupakis BKPH Klakah SKPH Lumajang KPH Probolinggo tepatnya di Blok utara Gunung Lemongan Gunung Klerker di timur Gunung Labeng.

Baca Juga:  Untuk Meningkatkan Kemitraan dan Hubungan Sosial dengan Masyarakat Bhabinkamtibmas Mengening Melaksanakan Sambang Desa

Peristiwa tersebut pertama kali ditemukan oleh relawan Laskar Hijau, Minggu sore, (17/09).

Kendati terbakarnya hutan kali ini hanya berupa semak dan ilalang bukan tegakan kayu rimba kehutanan yang wilayahnya masuk Desa Alun-alun dan Sumber Petung Kecamatan Ranuyoso.

Ketua Laskar Hujau Abdullah Al Kudus, mengatakan bahwa pihaknya bersama tim gabungan yang lain agak kerepotan, mengingat medan yang sulit dijangkau dan mataharipun surup.

Baca Juga:  Danrem 081/DSJ Pimpin Rakor Pentas Seni Budaya dan Pasar Malam

“Kita minta bantuan ke BPBD Lumajang, Polres Lumajang, Kodim 0821 dan Perhutani. Terpantau sejak jam 21.00 wib tenaga pemadam kebakaran dari BPBD, Polres, Kodim dan Perhutani mulai bergerak ke Gunung Lemongan,” kata Abdullah Al Kudus pada media ini, Senin (18/9).

“Kita berupaya keras bersama, karena kita tidak mengkin memakai Halikopter,” imbuhnya.

Terpantau oleh pihaknya pada pagi tadi api sudah padam dan gunung diselimuti kabut tebal.

Baca Juga:  Asisten II Setda Sinjai, Buka Pelatihan Kepeloporan Pemuda Bidang Pertanian Organik.

“Akan peristiwa ini kita tidak bisa memastikan secara kongkrit apa penyebabnya, namun setakad dugaan ini ulah manusia. Oleh karenanya kami menghimbau pada semua kalangan agar sedianya menjaga dan merawat, hati-hati dan jangan ceroboh semisal membuang luntung rokok karena ilalang disini kering. Jika hutan kita rusak, kelangsungan hidup kita akan menuai masalah,” ujarnya. (Ria).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *