Humbahas | Detikkasus.com – Di Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Proponsi Sumatera Utara ada menyimpan sejarah terbentuknya desa dan pemberian nama desa yang mempunyai historis sejarah yang unik dan dianggap sebagai suatu simbol yang tertanam dalam penuh kekeluargaan kepada generasi desa itu selamanya .
Desa yang dibagi menjadi 6 (enam) Dusun yakni; Dusun Buluampa, Dusun Hutapea, Dusun Raba Raba, Dusun Napahorsik Huta Tonga, Dusun Napahorsik Julu Dan Napahorsik.
Dari gabungan beberapa dusun ini terdapat tanah wilayah dua marga mayoritas yaitu marga Sihotang Hasugian yang ada di sekitar dusun Napahorsik dan marga Marbun yang mayoritas gabungan dari wilayah dusun Buluampa.
Dari kedua sektor wilayah dusun tersebutlah disepakati nama desanya menjadi Desa Marpadan hingga kini, dan itu merupakan kesepakatan bersama penatua dan para tokoh adat serta masyarakat desa itu dalam pemberian nama yang tergolong punya historis erat dengan budaya batak yang melekat itu.
Lebih dalam, kalau ditelisik dari uraian bahasa “Marpadan” (berjanji atau bersumpah – bahas Indonesia) adalah dalam kaitan desa tersebut, pengakuan Kepala Desa yang merupakan mantan wartawan itu, mengaku dari awal pembentukannya sampai pemberian nama, sangat memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan perjuangan.
Kepala Desa Marpadan. Wansitor Sihotang yang sekaligus salah satu penggagas pemekaran desa yang sangat dia cintai itu menjelaskan
Kalau nama tersebut adalah mereka kaitkan dengan ” Padan ” padan atau marpadan dari dua marga yaitu Marbun dan Sihotang Hasugian, sebagai mana disebutkan tadi dalam mayoritas rintisan wilayah desa kedua marga itu yang bergabung dan walaupun ada beberapa marga lain adalah warga pendatang atau mantu dari kedua marga tersebut.
“Dua marga ini adalah marpadan, oppung (nenek moyang) kami dahulu sudah melakukan sejenis sumpah kalau bahasa indonesianya, hingga turun temurun diajarkan kepada kami tentang hormat menghormatinya kami dengan marga marbun, nah ketika sudah ada titik terang kami sepakatilah desa ini namanya Desa Marpadan, karena gabungan dari kedua marga tersebut ada disini dan seperti tadi yang saya sebut kami adalah padan, biar menjadi sejarah kepada anak – anak kami untuk saling mengingat kalau kita disini semua adalah keluarga, maka kami sepakatilah nama itu dan menjadi sejarah bagi kami ” tandasnya baru baru ini.
Desa Marpadan mekar Tanggal 27 Januari 2011awalnya masa pecobaan dan menjadi desa depenitif pada tahun 2012. Saat itu diresmikan terdapat 130 kepala keluarga dan ditandatangani oleh Bupati saat itu Maddin sihombing MSi.
Batas -batasnya diketahui, sebelah timur berbatasan dengan Desa Baring kecamatan Parlilitan, sebelah utara Desa Sihas Toruan, selatan Desa Sahombu sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sahombu.
“Jumlah kalau untuk data saat ini berjumlah 142 kepala keluarga, kami sangat berterimakasih kepada pemerintah kita sejak adanya dana desa ini dan program pemerintah dalam bidang bedah rumah perubahan pembangunan kita sekarang sudah mencapai 70 persen pembangunan di desa kita apalagi beda rumah dan pembenahan infrastruktur” ujar kepala desa yang sudah dua periode ini.
Memandang alamnya yang asri dan dimanjakan mata memandang dengan pemandangan yang indah di desa itu, seolah kita diingatkan kembali untuk berkunjung lagi ke desa itu. Hasil buminya yang luar biasa seperti tanaman sawit, kelapa, duku, karet, pete, durian dan padi menjadi andalan warga yang 99 persen bertani disitu.
Dari pusat kota kecamatan berjarak kurang lebih lewat pintu masuk dari desa sahombu sekitar 8,1 km dan untuk jarak pada poros desa hanya berjarak 3 kilometer. Sedangkan dari pusat kota Humbang Hasundutan yaitu dari kota Dolok Sanggul berjarak 68 km dan memakan waktu 2.5 jam perjalanan darat.
“Saat ini desa kita atau warga kita penduduk beragama muslim 28 kepala keluarga dan kristen 116 kepala keluarga, dan ada dua Mesjid sedangkan gereja ada dua HKBP dan satu gereja GBI. Kami sejauh ini berharap semoga sinyal internet dan telepon seluler bisa lancar ke depan, karena kendala kami disini adalah jaringan, biar memperlancar arus komunikasi dan informasi di desa kami ini” tuturnya. (Evendy)